Perintah Jokowi kepada Tim Pansel Hakim MK

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 14 Desember 2014 03:50 WIB

Presiden Jokowi tersenyum saat berbincang dengan Presiden Korsel, Park Geun-hye, pada pertemuan bilateral Busan, Korsel, 11 Desember 2014. AP/Ahn Young-joon, Pool

TEMPO.CO , Jakarta: Presiden Joko Widodo meminta Ketua Panitia Seleksi Calon Hakim Mahkamah Konstitusi Saldi Isra menjawab seluruh pertanyaan dan polemik soal tim tersebut. Di awal kerjanya, Tim Pansel diserang dengan penolakan terhadap dua anggotanya, Refly Harun dan Todung Mulya Lubis, dari para Hakim MK. "Yang diminta Presiden untuk bicara ke publik tentang ini adalah Saldi," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Sabtu, 13 Desember 2014.

Andi menolak berkomentar soal permintaan para hakim MK kepada Jokowi untuk meninjau ulang Keputusan Presiden nomor 51 tahun 2014. Ia juga tak menjawab soal keberadaan dan tanggapan Presiden Jokowi atas surat hasil rapat sembilan hakim MK nomor 2777/HP.00.00/12/2014. Sekretaris Jenderal MK, Janedjri Gaffar, mengklaim surat tersebut telah diterima oleh Kementerian Sekretariat Negara. "Jadi silakan langsung ke Saldi," kata Andi. (Baca: Seleksi Hakim MK, Todung Jamin Independen)

Saldi sendiri masih sulit dimintai komentar. Anggota tim Pansel yang juga mantan Hakim MK Haryono menyatakan, belum ada keputusan dan pembicaraan soal sikap tim terhadap isu pencoretan Refly dan Todung. Menurut Haryono, keberatan terhadap kedua wajar namun berlebihan. Ia menyatakan, beracara di MK berbeda dengan di Pengadilan Pidana atau Perdata. (Baca: Refly dan Todung Seleksi Hakim MK, Jokowi Diprotes)

Pengajuan judicial review oleh pemohon melalui kuasa hukum di MK disebabkan adanya undang-undang yang bertentangan dengan konstitusi. Efek putusannya, tak hanya untuk pemohon dan pengacara tetapi seluruh masyarakat karena hak konstitusinua dikembalikan. "Kalau pidana dan perdata, orientasinya cuma pribadi mereka saja. Jadi jangan khawatir akan begini atau apa," kata Haryono. (Baca: Hamdan Belum Putuskan Daftar Calon Hakim MK)

Todung membantah dirinya akan memiliki konflik kepentingan saat betugas menjadi anggota tim pansel. Ia mengaku akan menjaga independensi dan akuntabilitas dalam seluruh proses seleksi. Dirinya juga berdalih tugasnya sebagai tim pansel adalah keputusan Presiden Joko Widodo, tanpa intervensi. "Selama lebih dari sepulun tahun Mahkamah Konstitusi berdiri, perkara yang saya tangani bisa dihitung dengan jari," kata Todung.

FRANSISCO ROSARIANS



Baca Berita Terpopuler
Inikah Transaksi Rekening Gendut Foke?
Beri Jalan ke Jokowi, Sultan Yogya Dipuji Habis
Diajak Ikut Iringan Jokowi, Apa Kata Sultan Yogya?
Jokowi Ancam Pencuri Ikan, Ini Respons Thailand
Refly dan Todung Seleksi Hakim MK, Jokowi Diprotes

Berita terkait

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

10 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

11 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

12 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

13 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

13 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

20 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

20 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

21 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

1 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya