TNI AL Terkuat di Asia di Masa Sukarno

Reporter

Jumat, 12 Desember 2014 17:10 WIB

Petugas mempresentasikan lokasi tenggelamnya kapal selam Jerman tipe Unterseeboot atau U-Boat ketika pertemuan antara Menko Kemaritiman Indroyono, Dubes Jerman untuk Indonesia Norbert Bass dan Tim penyelam dari Kopaska TNI AL di Kantor Menko Kemaritiman Jakarta, 11 Desember 2014. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Berita penemuan bangkai kapal selam Jerman oleh Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut di perairan Karimun Jawa ramai diperbincangkan. Kapal bernama U-168 buatan tahun 1942 itu karam dihantam torpedo armada Belanda pada 1944.

Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Manahan Simorangkir, kapal selam menjadi indikasi kekuatan militer Angkatan Laut suatu negara. Menurut dia, Angkatan Laut Indonesia sempat diperhitungkan dunia pada 1960-1970-an.

Saat itu pemerintah Sukarno giat membeli alat utama sistem persenjataan baru. "Salah satu yang paling penting adalah pembelian 12 unit kapal selam," kata Manahan saat dihubungi Tempo, Jumat, 12 Desember 2014. (Baca: Kapal Selam Jerman Gunakan Minyak Racikan Jakarta)

Kapal selam yang dibeli Indonesia berjenis Whiskey Class buatan Rusia. Saat itu pemerintah membutuhkan armada kapal selam untuk memaksa Belanda meninggalkan bumi Papua. Kapal selam tersebut memiliki panjang 76,6 meter dan lebar 6,3 meter. Kapal selam Whiskey dibekali mesin diesel berbahan bakar solar dengan jarak jelajah 8.500 mil laut.

Kapal selam tersebut punya enam unit peluncur torpedo dan senjata anti-serangan udara. Setidaknya 12 amunisi torpedo bisa dibawa kapal selam Whiskey dalam sekali jalan. Kapal selam ini juga mampu diisi oleh 63 orang, termasuk komandan kapal. (Baca: Akhir Hayat U-168, Kapal Nazi di Laut Jawa)

Selain kapal selam Whiskey, Manahan melanjutkan, Angkatan Laut Indonesia saat itu juga punya sejumlah kapal perang berbagai ukuran. Salah satu yang melegenda adalah kapal perang penjelajah buatan Rusia bernama KRI Irian. Kapal yang memiliki panjang 210 meter dan bersenjatakan puluhan meriam kaliber besar itu tercatat sebagai kapal perang terbesar dan terkuat yang pernah dimiliki Indonesia. (Baca: Ditemukan, Kapal Selam Nazi Menyusup ke Laut Jawa)

Angkatan Laut Indonesia ketika itu juga diperkuat pesawat-pesawat tempur yang mumpuni, seperti Fairey Gannet AS-2 dan Ilyushin 28T Beagle. Gannet adalah pesawat berbaling-baling ganda yang punya tugas memburu kapal selam musuh. Sedangkan Beagle adalah pesawat jet pembom berdaya jelajah tinggi. "Dengan kekuatan itu, AL Indonesia sempat jadi armada laut terkuat se-Asia," kata Manahan.

Sayang, kekuatan dahyat tersebut luntur dimakan waktu. Perlahan-lahan alutsista udara dan laut milik AL pensiun karena sulitnya mencari suku cadang. Selain itu, berubahnya arah politik Indonesia dari Timur ke Barat ikut berperan mengurangi kekuatan militer.

INDRA WIJAYA

Baca juga:
Isu Lingkungan Maritim Dibahas di Konferensi Peru
Benahi Garuda, Arif Wibowo Punya Tiga Strategi
Sutradara Film: Pengaruh Hitler Kuat di Thailand
Inikah Transaksi Rekening Gendut Foke?

Berita terkait

Jokowi dan Prabowo Saksikan Sailing Pass 55 Kapal Perang TNI AL

38 hari lalu

Jokowi dan Prabowo Saksikan Sailing Pass 55 Kapal Perang TNI AL

Jokowi dan Prabowo dengan penuh perhatian menyimak pameran tersebut dari geladak KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW - 992).

Baca Selengkapnya

KSAL Muhammad Ali Klaim Prabowo Berkomitmen Perkuat Armada Kapal Selam

38 hari lalu

KSAL Muhammad Ali Klaim Prabowo Berkomitmen Perkuat Armada Kapal Selam

KSAL Muhammad Ali mengklaim bahwa Prabowo Subianto berkomitmen untuk memperkuat armada kapal selam

Baca Selengkapnya

KSAL Ingin Buat Kekuatan Kapal Selam Indonesia Disegani

52 hari lalu

KSAL Ingin Buat Kekuatan Kapal Selam Indonesia Disegani

KSAL ingin kekuatan kapal selam Indonesia menjadi kekuatan yang disegani di kawasan.

Baca Selengkapnya

Serangan Terbaru Israel ke Khan Younis Gaza Menewaskan 16 Orang

12 Agustus 2024

Serangan Terbaru Israel ke Khan Younis Gaza Menewaskan 16 Orang

Tenaga medis Palestina mengatakan serangan militer Israel menghantam sejumlah wilayah di Khan Younis pada Senin, 12 Agustus 2024, menewaskan 16 orang

Baca Selengkapnya

Iran Vs Israel Siap Perang, AS Kerahkan Kapal Selam ke Timur Tengah

12 Agustus 2024

Iran Vs Israel Siap Perang, AS Kerahkan Kapal Selam ke Timur Tengah

Amerika Serikat telah mengerahkan kapal selam rudal berpemandu ke Timur Tengah menyusul ketegangan Iran Vs Israel.

Baca Selengkapnya

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

7 April 2024

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

Terungkap dari anggara belanja pertahanan, berikut daftar 19 kapal perang Amerika yang akan dipensiunkan tahun depan beserta alasannya.

Baca Selengkapnya

Filipina Modernisasi Militer Tahap Ketiga

2 Februari 2024

Filipina Modernisasi Militer Tahap Ketiga

Fase ketiga modernisasi militer ini meliputi pembelian kapal selam pertama agar bisa mempertahankan kedaulatan maritim Filipina

Baca Selengkapnya

Debat Capres 2024: Ganjar dan Anies Baswedan Tanya Soal Alutsista yang Pernah Dibeli Prabowo

8 Januari 2024

Debat Capres 2024: Ganjar dan Anies Baswedan Tanya Soal Alutsista yang Pernah Dibeli Prabowo

Saat debat capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan persoalkan pembelian alutsista bekas oleh Prabowo. Berikut daftar alutsista yang dibeli Kemenhan.

Baca Selengkapnya

Debat Capres 2024: Ganjar Sentil Prabowo Soal Batalnya Proyek Kapal Selam Kerja Sama PT PAL dan Korea Selatan

8 Januari 2024

Debat Capres 2024: Ganjar Sentil Prabowo Soal Batalnya Proyek Kapal Selam Kerja Sama PT PAL dan Korea Selatan

Ganjar Pranowo saat debat capres ketiga mempertanyakan soal proyek kapal selam kerja sama PT PAL dan Korsel yang dibatalkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Ganjar Singgung Prabowo Batalkan Kerja Sama Pembuatan Kapal Selam dengan Korsel

7 Januari 2024

Ganjar Singgung Prabowo Batalkan Kerja Sama Pembuatan Kapal Selam dengan Korsel

Di sesi debat pilpres 2024 ketiga, Ganjar Pranowo sempat menyinggung Prabowo Subianto soal pembatalan kerja sama pembuatan kapal selam.

Baca Selengkapnya