Partai Prabowo Emoh Khianati SBY  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 9 Desember 2014 19:36 WIB

Ketua DPR, Setya Novanto (tengah) bersama Wakil Agus Hermanto (kiri) dan Fadli Zon berfoto sebelum rapat pimpinan DPR di ruang rapat pansus, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 14 Oktober 2014. DPR resmi menetapkan 11 komisi dan akan diajukan pada sidang paripurna, Kamis (16/10). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon mengatakan partainya akan menjaga komitmen politik yang dibuat dengan Partai Demokrat terkait dengan pengesahan Perpu Pilkada.

"Kami menghormati apa yang menjadi komitmen bersama. Kami setuju, kok, dengan kesepakatan tersebut," kata Fadli, Selasa, 9 Desember 2014. (Baca: Dukung Perpu Pilkada, PAN Emoh Dicap Pengkhianat)

Fadli menjelaskan Gerindra hingga kini masih menjaga komitmen ini. Fadli berkeyakinan sikap itu juga diperlihatkan oleh partai-partai lain yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. "Tidak ada satu pun di antara kami yang ingkar janji. Ingkar janji itu baru terlihat kalau ada yang berbeda sikap saat pemungutan suara."

Kontrak politik pernah dibuat Partai Demokrat menjelang pemilihan paket pimpinan DPR/MPR. (Baca: Jusuf Kalla Pastikan Perpu Pilkada Lolos Mulus.) Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kala itu bersedia mendukung pemilihan paket pimpinan yang diajukan koalisi pendukung Prabowo dengan satu syarat: dia meminta agar semua partai di koalisi itu mendukung pengesahan Perpu Pilkada Langsung. (Baca: KPU Sulit Pakai PP sebagai Dasar Hukum Pilkada)

Komitmen itu belakangan tercederai oleh sikap yang disuarakan peserta Musyawarah Nasional Partai Golkar di Bali beberapa waktu lalu. Mereka mengamanatkan kepada ketua umum terpilih untuk menolak pengesahan perpu tersebut. Sikap serupa disampaikan sejumlah anggota fraksi yang tergabung dalam Koalisi Prabowo.

Menurut Fadli, perbedaan sikap yang dilontarkan sejumlah anggota dewan terkait dengan pengesahan perpu itu adalah hal yang lumrah. Begitu pun dengan rekomendasi yang dikeluarkan peserta Musyawarah Nasional Partai Golkar di Bali beberapa waktu lalu. "Kalau orang mau punya pendapat berbeda sah-sah saja, kan?"

Bahkan, kata Fadli, tidak sedikit kader Gerindra yang dengan tegas mendukung sistem pemilihan kepala daerah secara langsung. Menurut Fadli, peta dukungan terkait dengan pengesahan perpu itu baru akan terlihat saat masa sidang pertama tahun 2015. "Saya yakin masalah ini tidak akan mengganggu soliditas Koalisi Merah Putih."

Fadli mengakui sejumlah pimpinan partai, seperti Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum Gerindra, Ketua Umum Partai Amanat Nasional, dan Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera, masih terus menjalin komunikasi untuk membahas tindak lanjut pengesahan perpu tersebut. "Tadi malam juga ada pertemuan."

RIKY FERDIANTO




Berita Terpopuler
Ini Cara Polisi Meringkus Perampok di Taksi Putih
Menteri Susi Tangkap 22 Kapal Ikan Cina
Skenario Nasib Dua Golkar Menurut Menteri Laoly

Berita terkait

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

8 Juni 2022

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

Politikus senior M Taufik dipecat dari Gerindra karena dinilai telah membuat dosa politik dan pembangkangan pada partai dan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

8 Juni 2022

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

Politisi Partai Gerindra menegaskan partainya tetap kukuh mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

8 Juni 2022

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

Pemecatan resmi Muhammad Taufik bakal ditentukan DPP Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

7 Juni 2022

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

Politikus senior Gerindra Muhammad Taufik mengatakan jika harus bergeser, maka akan mencari partai yang nasionalis.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

7 Juni 2022

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

Ahmad Riza Patria mengungkapkan, pemecatan M Taufik dari partai barurekomendasi dari Majelis Kehormatan Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

2 Juni 2022

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

Politikus senior Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik akan mundur dari partainya demi bisa mendukung Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

2 Juni 2022

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

Mohamad Taufik dari Partai Gerindra menyatakan penggantiannya dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI sebagai hal biasa.

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto Siapkan Sikap Politik terhadap Jokowi-Maruf

9 Oktober 2019

Prabowo Subianto Siapkan Sikap Politik terhadap Jokowi-Maruf

Sikap Prabowo Subianto akan disampaikan saat Rakernas Partai Gerindra 17 Oktober 2019.

Baca Selengkapnya

Mulan Jameela Gugat Gerindra, Peserta Sidang Belum Komplit

22 Juli 2019

Mulan Jameela Gugat Gerindra, Peserta Sidang Belum Komplit

Persidangan gugatan kader Partai Gerindra, termasuk penyanyi Mulan Jameela, sebelumnya ditunda.

Baca Selengkapnya

Cawagub DKI, PKS-Gerindra Setor Nama ke Anies 11 Februari 2019

21 Januari 2019

Cawagub DKI, PKS-Gerindra Setor Nama ke Anies 11 Februari 2019

PKS dan Gerindra sepakat akan menyedorkan dua nama cawagub DKI kepada Gubernur Anies Baswedan pada 11 Februari 2019.

Baca Selengkapnya