Doa Pendemo di depan KPK: Penjarakan Suryadharma

Reporter

Senin, 8 Desember 2014 16:47 WIB

Mantan Menteri Agama, Suryadharma Ali bergegas meninggalkan kerumunan awak media usai kunjungi Rumah Polonia, di Jl. Cipinang Cempedak, Jakarta Timur (26/5). Suryadharma Ali resmi mengundurkan diri dari Menteri Agama. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar seratus perempuan berpakaian putih mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Jalan HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 8 Desember 2014. Ibu-ibu yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Anti Korupsi Haji ini, mendoakan agar KPK cepat dan lancar menuntaskan kasus korupsi haji yang melibatkan mantan Menteri Agama, Suryadharma Ali. (KPK Iming-imingi Suryadharma Ali Diskon Hukuman)

Dalam aksi yang berlangsung selama 20 menit itu, separuh waktunya digunakan untuk orasi. Sisanya untuk membaca doa: Surat Al-Fatihah, ayat kursi, serta doa-doa lain yang dilantunkan untuk mendukung KPK membongkar kasus korupsi haji.

"Korupsi haji ini menyakiti hati umat Islam. Kami ikhlas mengeluarkan uang untuk ibadah tapi digunakan koruptor memperkaya diri sendiri," kata koordinator aksi, Muhtar, Senin, 8 Desember 2014. (Korupsi Haji, Istri Suryadharma Ali Dipanggil KPK)

Ucapan itu sontak ditanggapi para massa yang berjalan kaki dari arah Menteng itu. Mereka mengucapkan yel-yel "Hidup KPK" dan "Allahu Akbar" berulang kali.

Mereka meminta KPK segera memenjarakan Suryadharma Ali dan nama-nama lain yang terlibat. KPK diminta tidak takut terhadap nama-nama besar di dalam kasus itu. "Allah menjaga orang-orang yang berbuat benar. Di Indonesia, negara hukum, semua orang statusnya sama," kata Muhtar.

Usai berdoa bersama, mereka balik kanan. Tak lupa berterima kasih ke belasan polisi yang menjagai aksi mereka.

KPK telah menetapkan mantan Menteri Agama Suryadharma Ali sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji tahun 2012-2013 dengan total anggaran Rp 1 triliun. Dia disangka menyalahgunakan wewenang dan memperkaya diri atau orang lain atau korporasi. Dia pun diduga menyalahgunakan sisa kuota haji yang dipakai oleh keluarga, kolega, dan anggota DPR.

INDRI MAULIDAR

Baca berita lainnya:
Kubu Ical: Peserta Munas Ancol Diberi Rp 500 juta
Jokowi Kaget Lihat Jakabaring

Begini Cara 13 Polisi di Kudus Menyiksa Kuswanto

Usul BPJS Jadi Kartu Subsidi, Anang Dibilang Lucu

Ical Pecat Kader Bandel di Munas Golkar Tandingan

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

4 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

7 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

9 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

12 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

13 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

15 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

15 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

17 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

19 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya