TEMPO.CO, Tegal - Keputusan Menteri Kebudayaan, dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Rasyid Baswedan menarik buku Kurikulum 2013 di sejumlah sekolah menuai dukungan. Diantaranya, dari anggota Komisi X DPR Fraksi Partai Amanat Nasional Teguh Juwarno. (Baca: Anies Stop Kurikulum 2013, Ini kata Eks Wamendikbub)
"Penerapan Kurikulum 2013 itu tergesa-gesa. Para guru kesulitan mengaplikasikannya dalam kegiatan belajar-mengajar. Siswa yang jadi korban," kata Teguh, seusai diskusi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan program kompensasi untuk rakyat di Pendopo Balai Kota Tegal, Ahad, 7 Desember 2014.
Teguh mengatakan pergantian kurikulum harus melalui pengujian yang matang. Menurut dia, proses pengujian kurikulum baru di Amerika, Inggris, hingga Singapura, bisa memakan waktu lima sampai sepuluh tahun. "Jadi, sebelum benar-benar diterapkan bisa diketahui baik dan tidaknya," ujar Teguh. (Baca: PAN: Jadi Menaker Harus Siap Mati)
Salah seorang peserta diskusi, Muslih, mengaku kesal dengan terus berubahnya kebijakan pemerintah ihwal sistem pendidikan dalam waktu singkat. "Seolah siswa jadi kelinci percobaan. Tiap ganti menteri pendidikan, sistemnya berubah lagi," kata Muslih. (Baca: Serikat Guru Minta Kurikulum 2013 Dihentikan Total)
Meski tidak berprofesi sebagai guru, Muslih mengutarakan kekesalannya karena pernah merasakan repotnya mencari buku paket Kurikulum 2013 untuk anaknya. Sebab, saat Kurikulum 2013 diterapkan di Kota Tegal, belum semua sekolah mendapatkan buku paketnya. Walhasil, orang tua siswa terpaksa menebus buku bajakan di toko-toko buku.
Selain Teguh Juwarno, acara yang dipadati sekitar 300 warga itu juga menghadirkan anggota DPR Komisi X Anang Hermansyah, dan anggota DPR Komisi VIII Desy Ratnasari. (Baca: PAN Emoh Disebut Partai Artis)
DINDA LEO LISTY
Terpopuler
'Sikap SBY Jadi Akar Masalah Perpu Pilkada'
Munas Golkar Tandingan Dapat Restu Jusuf Kalla
Anies Stop Kurikulum 2013, Kepala Sekolah Kecewa
Kubu Ical: Peserta Munas Ancol Diberi Rp 500 juta
JK Kepada Priyo: Munas Tandingan Golkar Mendesak
Berita terkait
Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai
7 jam lalu
Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.
Baca SelengkapnyaNasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta
8 jam lalu
Ketua Umum partai NasDem, Surya Paloh mengatakan, pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI masih perlu pengkajian.
Baca SelengkapnyaDeretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024
9 jam lalu
Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya
Baca SelengkapnyaRekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
1 hari lalu
Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru
1 hari lalu
Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia
1 hari lalu
Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaKPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin
2 hari lalu
Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU
Baca SelengkapnyaApa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya
2 hari lalu
Apakah hak angket soal kecurangan Pemilu 2024 akan bergulir? Berikut pernyataan tokoh dan partai yang dulu getol akan mengusungnya.
Baca SelengkapnyaNasDem-PKS Siap Bersatu Lagi di Pilkada, Kans Usung Anies Masih Dibahas
2 hari lalu
Ketua Umum NasDem Surya Paloh menegaskan partainya siap berkoalisi kembali dengan PKS di Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaKasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK
3 hari lalu
Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.
Baca Selengkapnya