TEMPO.CO, Jakarta - Kolonel Budi Santoso blakblakan menceritakan rencana Badan Intelijen Negara melenyapkan aktivis hak asasi manusia Munir Said Thalib pada 2004. Ia memberi kesaksian kepada penyidik sepanjang 2007-2008, ketika pengadilan terhadap Deputi Penggalangan BIN Muchdi Purwoprandjono tengah digelar. (Dibebaskan, Pollycarpus Tetap Merasa Tak Bersalah)
Budi harus bersaksi di Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia karena terancam akan dibunuh jika pulang. Ketika kasus Munir terkuak, ia dipindahkan ke Kedutaan Indonesia di Pakistan. “Jika saya dihabisi, kasus Munir akan ditimpakan kepada saya,” katanya dalam kesaksian pada 7 Mei 2008.
Penampilan Budi yang terlihat dari rekaman video tak seperti anggota militer. Jenggotnya panjang dan putih. Ia terlihat berpikir keras setiap kali menjawab pertanyaan penyidik. Berkali-kali pula ia mengusap mata dan mengubah posisi duduknya. Ia tampak tertekan dan gelisah. (Istri Munir: Jokowi Jangan Jualan Janji)
Di Pakistan, tugas Budi memantau mahasiswa Indonesia untuk mencegah paham radikal Islam berkembang di kampus. Ia rutin membuat laporan ke Jakarta ihwal aktivitas dan lalu lintas keluar-masuk mahasiswa. (Soal Munir, TPF Sudah Curigai Hendropriyono
Kesaksiannya mencengangkan karena mengungkap detail rencana pembunuhan Munir. Ia selalu dilapori Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot Garuda terpidana peracun Munir, sepanjang operasi hingga operasi selesai. Saat memeriksa Budi, polisi membawa data lalu lintas teleponnya dengan Pollycarpus, sehingga ia tak bisa berkutik.
Budi mengeluh karena diteror dan diancam dibunuh jika membuka operasi itu. Keluarganya juga diteror. Kepada penyidik ia mengatakan tak menghadiri pernikahan anaknya karena cemas dibunuh jika menginjakkan kaki di wilayah Indonesia.
Selengkapnya, baca majalah Tempo.
BHD
Baca berita lainnya:
KPK Bantah Boediono Sudah Tersangka Kasus Century
Gubernur FPI Sewot Soal Tunggakan Iuran Warga
Jokowi Untung Golkar Tolak Perpu Pilkada, Kok Bisa?
5 Tanda Partai Politik Bakal Bubar
Tolak Perpu Pilkada, Kubu Prabowo Sebut SBY Pembohong
Berita terkait
Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan
37 hari lalu
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat
Baca SelengkapnyaKasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia
44 hari lalu
Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.
Baca SelengkapnyaKelompok Sipil Tagih Komnas HAM soal Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir
27 Desember 2023
Komnas HAM didesak menetapkan kasus pembunuhan Munir jadi pelanggaran HAM berat.
Baca Selengkapnya2 Saksi Kunci Pembunuhan Munir: Pollycarpus Meninggal karena Covid-19, Ongen Latuihamallo Tewas Kejang dalam Mobil
16 Oktober 2023
Pada Sabtu, 17 Oktober 2020, eks terpidana pembunuhan Munir, Pollycarpus meninggal. Ongen Latuihamallo saksi kunci lain meninggal kejang dalam mobil.
Baca Selengkapnya3 Tahun Lalu Pollycarpus Terpidana Kasus Pembunuhan Munir Meninggal, Apa Sebabnya?
16 Oktober 2023
Hari ini, Sabtu, 17 Oktober 2020 eks terpidana kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib, Pollycarpus Budihari Priyanto meninggal. Ini sebabnya.
Baca SelengkapnyaKASUM Desak Presiden Jokowi Buka Laporan TPF Munir ke Publik
8 September 2023
KASUM mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera membuka dokumen laporan Tim Pencari Fakta atau TPF Munir.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Targetkan Penyelidikan Kasus Munir Rampung Tahun Ini
12 Mei 2023
Komnas HAM mengatakan tim ad hoc penyelidikan kasus pelanggaran HAM berat Munir saat ini masih bekerja.
Baca SelengkapnyaCerita Kasranto yang Terlibat Kasus Teddy Minahasa, Pernah Dikutuk Pollycarpus Budihari di Kasus Munir
5 April 2023
Eks Kapolsek Kalibaru Komisaris Polisi Kasranto yang terjerat kasus Teddy Minahasa Putra menuturkan pernah dikutuk oleh Pollycarpus Budihari Priyanto.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Sebut Perkembangan Tim Adhoc Munir Baru Selesai di Internal
28 Desember 2022
Komnas HAM mengatakan perkembangan pembentukan ulang tim ad hoc kasus Munir saat ini baru rampung di internal.
Baca SelengkapnyaTak Bisa Umumkan Hasil Penyelidikan, Eks TPF Munir Sebut Terbelenggu Keppres Era SBY
27 Desember 2022
Eks anggota TPF Munir, Usman Hamid, menyebut tidak bisa membuka isi laporan terbentur Keppres No. 111 Tahun 2004 yang dikeluarkan era Presiden SBY
Baca Selengkapnya