Probolinggo Luncurkan 28 Motif Batik Kuno

Reporter

Jumat, 5 Desember 2014 15:00 WIB

Ratusan siswa sekolah menengah atas se-Kota Probolinggo, Jawa Timur, mengikuti festival membatik di Alun-alun Kota Probolinggo, Rabu (27/6). Festival membatik ini merupakan salah satu rangkaian 'Seminggu di Probolinggo' yang merupakan ajang promosi wisata kota tersebut. TEMPO/David Priyasidharta

TEMPO.CO, Probolinggo - Pemerintah Kota Probolinggo meluncurkan motif batik kuno, Jumat, 5 Desember 2014 di Gedung Kesenian Kota Probolinggo. Motif-motif kuno batik Probolinggo ini dibuat oleh warga Probolinggo sebelum 1889 atau pada masa penjajahan kolonial Belanda.

Ada 28 motif batik yang dipamerkan dari 152 motif batik yang sudah teridentifikasi berasal dari Kota Probolinggo. Replika batik kuno itu motifnya beragam yakni Batik Kembang Sembujo, Hudan Mas, Gemek Tarung, Kembang Manggar, Nus Nusan, Kecipiran, Macan Macanan, Kembang Aribang, Kembang Anggur, Sinjang Girang, Jambang, Bekutahan, Godong Klowe, Kerangan, Gundo Wijoyo, Sawah Sekedok, Manuk Beluk, Kapal Layar, Nampam Perak, Wajekan, Terate, Intipyan, Bajul Ngantang, Merah Ngigel, Kembang Dilem, Bak Boyo, Karang Melok, Merak Menclok.

Walikota Probolinggo, Rukmini mengatakan, replika batik kuno Probolinggo itu diperolehnya dari Museum Tropen Belanda. "Ada 152 motif yang tersimpan disana. Pada Maret 2014 lalu saya yang menjemput (replika) batik itu," kata Rukmini, Jumat, 5 Desember 2014.

Rukmini mengatakan, motif batik kuno sudah didokumentasikan oleh Belanda sejak 1886. Dengan peluncuran motif batik kuno ini, sudah menjadi kewajiban pemerintah dan warga untuk ikut melestarikannya. "Para pembatik Probolinggo tidak perlu lagi mencari motif lain," kata Rukmini dalam acara Launching Motif batik kuno Kota Probolinggo ini. (Baca: Motif Batik Baru, Bercorak Mineral Batu)

Motif ini bisa menjadi acuan bagi para pembatik di Kota Probolinggo. "Pakailah motif yang ada," kata Rukmini. Dia juga mengatakan, sudah dua motif batik kuno yang dibuat dari replika yang diperoleh dari Museum Tropen di Belanda itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Kota Probolinggo, Misbahul Munir mengatakan, peluncuran motif batik ini bertujuan untuk mengidentifikasi motif batik asal Kota Probolinggo.

Master Batik asal Jogyakarta, Yuke Setyoko Lenan mengatakan, motif batik kuno ini tidak pernah dia temui di pasaran. "Ini motif kuno tapi baru. Sudah terkubur ratusan tahun," kata ahli batik yang biasa disapa Lenan ini. (Baca: Usaha Batik Tulis Jetis Sidoarjo Banyak yang Bangkrut)

Batik Probolinggo memiliki karakteristik yang berbeda dengan motif-motif batik daerah lain seperti batik Jogya, Pekalongan atau daerah lainnya. "Perlu digali lagi informasi ihwal filosofi motif yang terkandung dalam batik kuno Probolinggo ini," ujar Lenan. Karakteristik bati Probolinggo, kata dia tampak pada motif pecahan sebagai latar belakang pada motif dominannya.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita Terpopuler:
KPK Bantah Boediono Sudah Tersangka Kasus Century
Jadi Gubernur FPI, Berapa Gaji Fahrurrozi?
Prabowo Kecup Titiek Soeharto, Ical Girang
KPK Geledah Rumah Istri Muda Fuad Amin
Bagaimana PSK Maroko Bisa 'Mangkal' di Puncak?

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

8 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

10 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

13 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

38 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

40 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

57 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya