Geledah Rumah Fuad Amin, KPK Temukan 5 Cincin

Reporter

Jumat, 5 Desember 2014 06:00 WIB

Petugas KPK memperlihatkan barang bukti uang dari operasi tangkap tangan kasus suap terkait jual beli gas alam pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur, saat jumpa pers di kantor KPK, Jakarta, 2 Desember 2014. Dalam kasus tersebut KPK menangkap Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin. ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Jakarta - Penggeledahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi di rumah Fuad Amin di Jalan Kupang Jaya 4-2, Surabaya, berlangsung hampir 16 jam. Petugas KPK keluar dari rumah itu dengan membawa dua kardus dan satu koper berwarna merah.

Kardus dan koper itu dimasukkan ke dalam mobil Toyota Innova hitam bernomor polisi W-1408-RM oleh empat petugas KPK. Petugas komisi antirasuah lain masuk ke Toyota Innova hitam berpelat nomor L-903-JB.

Seluruh penyidik KPK tersebut meninggalkan rumah Fuad pada Jumat, 5 Desember 2014, sekitar pukul 00.58 WIB. Mereka tiba di rumah berukuran 30 x 20 meter itu pada Kamis, 4 Desember 2014, sekitar pukul 09.00 WIB. Siang harinya, KPK menemukan brankas di sebuah kamar dan mulai berupaya membukanya pada pukul 15.00 WIB. (Baca: Antara Dinasti Politik Fuad Amin dan Atut)

Fuad Amin adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangkalan yang ditangkap KPK 2 Desember lalu. Ia menjadi tersangka penerima suap proyek minyak dan gas dari Direktur PT Media Karya Sentosa.

Ihwal penggeledahan rumah Fuad, belum ada keterangan resmi yang disampaikan petugas KPK ataupun kepolisian. Namun Rokhim, tukang kunci yang membantu KPK membuka brankas, mengatakan 5-7 cincin ditemukan di dalam brankas. Adapun brankas baru bisa dibuka pukul 23.00 WIB.

Menurut Rokhim, sejumlah kertas mirip dokumen juga tersimpan di dalam brankas. Tetapi dia tidak mengetahui isi kertas tersebut. "Ada cincin 5-7 dan kertas-kertas," ujarnya. (Baca: Fee Proyek, 'Mainan' Fuad Amin Sejak Jadi Bupati)

Seorang tukang kunci lainnya membenarkan adanya cincin tersebut. "Ada 5 cincin ada akiknya," ujarnya sembari berlalu.

KPK memang sempat kesulitan membuka brankas karena bahannya yang sangat tebal. KPK membutuhkan waktu 8 jam untuk membukanya. (Baca: KPK Geledah Rumah Istri Muda Fuad Amin)

Fuad Amin, yang juga Bupati Bangkalan dua periode (2003-2008 dan 2008-2013), memang disebut-sebut memiliki banyak rumah. Salah satunya di Jalan Kupang Jaya, Surabaya. Berdasarkan keterangan satpam perumahan, rumah itu dibeli Fuad pada 1989 dengan harga sekitar Rp 600 juta.

Rumah itu baru ditempatinya beberapa tahun kemudian. Setelah itu, rumah Fuad hanya ditempati seorang anak asuh yang dibiayainya sejak kecil hingga kini kuliah. Namun, menurut versi KPK, rumah Kupang Jaya dijadikan sebagai kantor Perusahaan Daerah Sumber Daya yang juga terseret kasus suap gas yang melibatkan Fuad.



AGITA SUKMA LISTYANTO

Berita Lain
Ical Ketum Golkar, Peristiwa Tragis Mengiringi
Mata-matai Pencuri Ikan, Susi Diprotes Dirjennya
Ciri-ciri Taksi Express Asli dan Palsu
Kubu Ical Ujuk-ujuk Puji Menteri Laoly, Ada Apa?

Berita terkait

Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy dilaporkan ke KPK atas tuduhan tidak benar saat melaporkan harta kekayaannya

Baca Selengkapnya

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

1 hari lalu

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya

Baca Selengkapnya

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

1 hari lalu

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Pengacara Singgung Ada Rekan Bisnis Bermasalah

1 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Pengacara Singgung Ada Rekan Bisnis Bermasalah

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK, diduga ada kaitan dengan duaan penggelapan uang rekan bisnisnya

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

1 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy menyatakan istrinya telah melaporkan Wijanto ke Polda Metro Jaya atas dugaan TPPU.

Baca Selengkapnya

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

1 hari lalu

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu

1 hari lalu

Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh seorang pengacara atas dugaan tidak lapor LHKPN dengan benar.

Baca Selengkapnya

IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

1 hari lalu

IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha mengatakan sikap Presiden Jokowi terhadap KPK akan ditentukan dalam proses penunjukan panitia seleksi.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

2 hari lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

2 hari lalu

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi

Baca Selengkapnya