KPK Bidik Segitiga Relasi Kasus Korupsi Fuad Amin

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Kamis, 4 Desember 2014 07:42 WIB

Tersangka kasus dugaan suap suplai gas, Fuad Amin, dikawal petugas di gedung KPK, Jakarta, 2 Desember 2014. Ketua DPRD sekaligus mantan Bupati Bangkalan, diciduk KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto menyatakan pihaknya saat ini sedang memetakan kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji dalam kaitan dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur, Bangkalan, Madura. "Sebenarnya, relasi-relasinya seperti apa," kata Bambang di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Rabu, 3 Desember 2014. (Fuad Amin Ditangkap, Wakil Bupati Bangkalan Sedih)

Menurut dia, dalam kasus yang menjerat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Fuad Amin Imron, terdapat tiga relasi. Pertama, pemasok produksi Pertamina EP. Kedua, korporasi dengan perantara badan usaha milik daerah. Ketiga, penerima yang dimanfaatkan bagi Perusahaan Listrik Negara. "Semuanya harus diperiksa. Pihak-pihak lain di situ akan dipertimbangkan untuk diperiksa setelah pemberi-penerima ditangani," ujarnya.

Hingga saat ini, Bambang melanjutkan, KPK berkonsentrasi pada penerima dan pemberi hadiah atau janji tersebut. Sebab, motif awal kasus ini adalah ucapan terima kasih. "Tapi sering dilakukan," katanya. (Ayah Ditangkap KPK, Bupati Bangkalan Tenang)

Menurut Bambang, total duit yang disita dari Fuad sebesar Rp 4,7 miliar. Duit senilai Rp 4 miliar ditemukan di kediaman Fuad, tepatnya disimpan di balik lukisan. Sedangkan duit Rp 700 juta disita ketika petugas menangkap ajudan Fuad, Rauf, saat menerima duit itu dari anggota TNI Angkatan Laut, Darmono, di sebuah gedung di Jalan Bangka Raya, Jakarta Selatan. Darmono hanya menjadi perantara Antonius Bambang Djatmiko, Direktur PT Media Karya Sentosa. (Fuad Amin Ditangkap, Kontrak Gas PT MKS Dievaluasi )

Fuad, Rauf, dan Antonius kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan Darmono dikembalikan ke satuannya karena KPK tidak mempunyai kewenangan menyidik anggota TNI. Bambang menyatakan masih mendalami sumber duit Rp 4 miliar yang dimiliki bekas Bupati Bangkalan selama dua periode itu. "Uang itu kan banyak banget. Kalau melihat profil penghasilannya sebagai penguasa kan mestinya tidak segitu," ujarnya.

LINDA TRIANITA

Baca berita lainnya:
Gubernur FPI Ngarep Sumbangan Warga
Gubernur FPI Siap Duel dengan Nikita Mirzani
Fuad Amin Ditangkap KPK, Ini Motif Suapnya
Cerita Ahok tentang Hantu dan Setan Buta Huruf
Fosil 'Kingkong Jawa' Ditemukan di Tegal










Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

7 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

10 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

13 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

16 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

17 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

19 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

19 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

21 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

22 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya