Ketua DPRD Bangkalan Dicokok, Utusan TNI ke KPK  

Reporter

Selasa, 2 Desember 2014 16:51 WIB

Fuad Amin Imron, Ketua DPRD Bangkalan. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Manahan Simorangkir membenarkan ada anggota TNI AL yang diperintahkan Kepala Staf AL Laksamana Marsetio untuk mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi. Tujuannya, mencari informasi ihwal anggota TNI AL yang dicokok KPK saat rangkaian operasi tangkap tangan di Bangkalan, Jawa Timur.

"Kan, ada berita, jadi kami mau tahu pasti identitasnya," kata Manahan saat dihubungi, Selasa, 2 Desember 2014. (Baca: Ini Peran Anggota TNI AL yang Ditangkap KPK)

Menurut Manahan, anggota TNI AL yang mendatangi KPK akan mencari identitas berupa pangkat, jabatan, dan lokasi dinas. "Ini koordinasi dengan KPK," ujarnya.

Jika benar ada anggota TNI AL yang ditangkap KPK, menurut Manahan, anggota tersebut akan disidang di Pengadilan Militer. "KPK, kan, tidak bisa menyidik TNI, jadi nanti kami sidik," katanya. (Baca: Fuad Amin: Dugaan Ijazah Palsu sampai Suap Migas)

Komandan Pusat Polisi Angkatan Laut Brigjen TNI (Mar) Gunung Heru mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi. Tiba di KPK pukul 15.45 WIB, dia langsung masuk gedung tanpa memberikan keterangan kepada wartawan.

Gunung tiba dengan menumpang mobil Ford Everest berpelat nomor TNI AL 43-00. Ketika mobil berwarna biru ala TNI AL itu berhenti di teras gedung KPK, seketika wartawan mengerubunginya. (Baca: KPK: Ketua DPRD Bangkalan Tak Bisa Mengelak)

Namun Gunung yang keluar dari pintu belakang berhasil masuk ke gedung KPK tanpa sempat ditanya. Pihak KPK belum memberikan keterangan terkait dengan kedatangan Gunung.

Sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad mengatakan seorang anggota TNI Angkatan Laut turut ditangkap petugas KPK di Bangkalan, Jawa Timur. Anggota TNI AL itu diduga turut terlibat dalam proses suap-menyuap terkait dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangkalan Fuad Amin Imron. (Baca: 30 Polisi Bantu KPK Tangkap Ketua DPRD Bangkalan)

"Orang ini punya peranan dalam proses penyimpangan, proses transaksi, dan lain-lain," kata Abraham di Balai Kartini, Jakarta, Selasa, 2 Desember 2014.

Bersama Fuad, anggota TNI AL itu ditangkap dan digelandang ke kantor KPK. "Ada satu oknum TNI AL, dia bukan beking, tapi memang orang yang diduga terlibat," kata Abraham.

Meski ditangkap KPK, Abraham mengatakan lembaganya bakal melepas anggota TNI AL itu. "Kami akan menyerahkan yang TNI AL ini karena ia akan tunduk pada peradilan militer," katanya. Menurut Abraham, pangkat anggota TNI AL itu di bawah perwira.

Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja mengatakan operasi tangkap tangan di daerah Jawa Timur itu dilakukan sejak Senin, 1 Desember 2014. Barang bukti penangkapan tersebut adalah uang Rp 700 juta. (Baca: Penangkapan Ketua DPRD Bangkalan, KPK Masih Buru Pihak Lain)

Menurut Adnan, pemberian uang sudah dilakukan berkali-kali. "Ini menyangkut pembayaran ke BUMD terkait suplai gas," kata Adnan. "Pembayarannya untuk penyelenggara negara."

Menurut Adnan, uang suap yang diterima Fuad Amin Imron lebih besar dari Rp 700 juta. Sebab, ketika masih menjabat Bupati Bangkalan, Fuad berkali-kali menerima suap. "Suap ini dilakukan sejak 2007," kata Adnan.

MUHAMAD RIZKI







Baca juga:
Pimpinan Tak Lengkap, KPK Yakin Tak Bisa Digugat
Rapat di Hotel, Dishub Tasikmalaya Bilang Terpaksa
DPR Tidak Peduli Hasil Psikotes Roby
Kapal Tenggelam di Laut Bering, 6 WNI Selamat

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

54 menit lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

3 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

6 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

9 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

10 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

12 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

12 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

14 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

16 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya