Pollycarpus Bebas, Kematian Munir Tetap Misteri

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 29 November 2014 10:05 WIB

Pollycarpus Budihari Priyanto. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pollycarpus Budihari Prianto, terpidana kasus pembunuhan pegiat hak asasi manusia Munir Said Talib, telah menghirup udara bebas sejak Jumat, 28 November 2014. Namun kasus pembunuhan Munir masih menjadi misteri hingga kini. (Baca: Kemenkumham: Pembebasan Pollycarpus Ikuti Prosedur)

Berdasarkan hasil laporan tim pencari fakta, bukan hanya Pollycarpus, sejumlah petinggi Badan Intelijen Negara terlibat dalam kematian Munir. Dugaan itu kembali diungkapkan Allan Nairn, jurnalis investigasi asal Amerika Serikat, baru-baru ini.

Dalam tulisan di blognya yang dirilis pada Senin, 24 November 2014, Allan Nairn menulis, keterlibatan mantan Kepala Badan Intelijen Negara, Abdullah Makhmud Hendropriyono, terbukti dengan adanya laporan rahasia dalam kaitan dengan pembunuhan Munir. (Baca: Bebas Bersyarat, Pollycarpus Hirup Udara Bebas)

Munir menjadi target operasi BIN. Operasi terhadap Munir terdiri atas dua tahap, yakni teror dan pembunuhan yang direncanakan. "Wakil Hendro, As'ad, menggunakan seorang agen untuk membunuh Munir dengan menggunakan arsenik," kata Allan.

Indikasi keterlibatan Hendropriyono dan As'ad Said Ali semakin menguat saat Allan mewawancarai keduanya masing-masing pada 2014 dan 2010, dan Munir pada 2002. Munir, kata Allan, menduga Hendropriyono mendapat dukungan dari Amerika Serikat untuk membunuhnya. (Baca juga: Ada Pollycarpus dalam Kematian Munir)

"Ini konsisten dengan hasil laporan rahasia bahwa sejak 2002 Munir menjadi target BIN," ucap Allan. Dua tahun kemudian, Munir meninggal dalam penerbangan dari Singapura menuju Amsterdam, Belanda, pada 7 September 2004, ketika berusia 38 tahun. (Baca juga: Ini Novum PK Pollycarpus Versi Pengacara)

SINGGIH SOARES

Baca Berita Terpopuler
Ruhut: Demokrat Tolak Dukung Hak Interpelasi
Media Jiran: Jokowi Pakai Jurus 'Ganyang Malaysia'
Jokowi Terima Curhat Petinggi TNI Pagi Ini
Jokowi dan SBY Seolah Saling 'Sindir' di Medsos
Usir Kapal, Kata Media Malaysia Jokowi Alihkan Isu






Berita terkait

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

6 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

11 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

13 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

32 hari lalu

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas pembunuhan seorang intel BIN.

Baca Selengkapnya

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

34 hari lalu

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

Yusril mengatakan, anggotanya yang meminta agar MK memanggil Kepala BIN Budi Gunawan di sidang sengketa Pilpres 2024 adalah tindakan spontan.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

44 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

45 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

51 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

51 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

52 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya