Pemerintah Memperketat Pemekaran Wilayah Baru  

Reporter

Kamis, 27 November 2014 14:25 WIB

Tjahjo Kumolo. TEMPO/Mohamad Irfanto

TEMPO.CO, Surabaya - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pemerintahan Presiden Joko Widodo akan memperketat pembentukan daerah otonomi baru. Menurut Tjahjo, pengetatan perlu dilakukan karena pengalaman selama ini menunjukkan bahwa daerah yang telah dimekarkan justru membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

"Sekitar 50 persen daerah yang telah dimekarkan membebani APBN," kata Tjahjo seusai menghadiri acara penganugerahan Otonomi Award Jawa Pos Institut of Pro-Otonomi di Empire Palace Surabaya, Rabu malam, 26 November 2014. (Baca berita sebelumnya: RUU Pemda Disahkan, Pemekaran Daerah Diatur Pusat)

Menurut Tjahjo, seandainya memekarkan daerah baru, pemerintah akan meneliti prasyaratnya terlebih dulu. Antara lain, apakah daerah tersebut memiliki sumber daya alam yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerahnya atau tidak. Selain itu, apakah daerah tersebut memiliki inovasi-inovasi yang dapat menjadi percontohan di bidang tertentu.

"Syarat-syarat itu sangat penting untuk mengetahui apakah masyarakat di daerah yang akan dimekarkan semakin sejahtera atau tidak. Jangan sampai tujuan pemekaran ini hanya untuk menambah jumlah kepala daerah ataupun jumlah anggota DPRD saja," ujar bekas Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini. (Baca: Kemendagri Dorong Pemekaran Wilayah DKI Jakarta)

Di sisi lain, terhadap daerah-daerah yang telah dimekarkan akan dievaluasi tentang potensi-potensi yang dapat meningkatkan sumber pemasukan asli daerah. Pemerintah juga akan mengevaluasi apakah daerah-daerah yang telah dimekarkan itu memiliki inovasi-inovasi bagi pengembangan daerahnya.

"Misalnya, kalau daerah lain ingin mengembangkan kota dengan penghijauan dan taman yang bagus, datanglah ke Surabaya. Atau, jika ingin punya badan usaha milik daerah yang mampu untuk meningkatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, tirulah Jawa Timur," ujar Tjahjo. (Baca juga: DPR Tak Loloskan Daerah Otonomi Baru, Massa Protes)

EDWIN FAJERIAL




Berita terkait

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

9 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

12 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

50 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali

Baca Selengkapnya

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

56 hari lalu

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.

Baca Selengkapnya

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

28 Februari 2024

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

22 Februari 2024

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

7 Februari 2024

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

Guru besar memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia

Baca Selengkapnya

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

23 Desember 2023

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

Mahkamah Konstitusi memutuskan kepala daerah yang terpilih pada 2018 dan dilantik pada 2019 tetap menjabat hingga 2024.

Baca Selengkapnya

Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

20 November 2023

Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

"Bisa terkesan ketidakhadiran ini, KPU tidak serius menghadapi Pemilu 2024. Ketidakseriusan itu ditampakkan pada hari ini," kata angota Komisi II DPR.

Baca Selengkapnya