Roby Ragukan Soliditas Pimpinan KPK  

Reporter

Selasa, 25 November 2014 18:01 WIB

KPK, Kepolisian dan Kejaksaan Agung (Ilustrasi: Unay Sunardi)

TEMPO.CO, Jakarta - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Roby Arya Brata, meragukan soliditas pimpinan KPK. Menurut dia, pendapat beberapa petinggi KPK yang mengkhawatirkan pimpinan baru dapat mengganggu soliditas pimpinan lembaga antirasuah itu berlebihan.

"Saya meragukan klaim soliditas mereka. Indikasi mereka tidak solid adalah kabar ketika Abraham Samad bertikai dengan pimpinan KPK lainnya dengan menggebrak meja," ujar Roby melalui pesan elektronik, Selasa, 25 November 2014. (Baca: Pansel-KPK-DPR Baca Baik-baik UU KPK)

Bila insiden itu benar, Roby menilai hal itu akan berbahaya bagi proses pembuatan keputusan kolektif kolegial yang bisa mengarah pada pelemahan KPK. Karena itu, dia mengusulkan dibentuknya Dewan atau Komisi Etik KPK untuk menginvestigasi kebenaran insiden itu. (Baca: Ditolak DPR, Busyro Tetap Bisa Pimpin KPK?)

Menurut Roby, Dewan bisa mengusulkan pemecatan dan memproses pidana oknum pimpinan KPK. Hanya, apabila oknum KPK itu terbukti melanggar etika, menyalahgunakan wewenang, atau melakukan tindak pidana seperti menghalang-halangi proses penyidikan. "Pidananya, penjara minimum 3 tahun dan maksimum 12 tahun."

Karena itu, menurut Roby, sangat penting DPR memilih calon pimpinan KPK yang benar-benar independen dan berintegritas agar dapat berbuat adil pada semua partai. "Tidak menzalimi partai dan pejabat publik tertentu (KPK dijadikan alat politik untuk menjatuhkan/menzalimi lawan)," ujarnya. (Baca: Pansel Keberatan Seleksi Pimpinan KPK Diulang)

Sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto tak setuju dengan seleksi pimpinan pengganti Busyro Muqoddas. Menurut mereka, penggantian mengancam soliditas dan ritme kerja. Mereka kemudian menawarkan Presiden Joko Widodo mengeluarkan perpu perpanjangan masa tugas Busyro hingga 2015. (Baca: Pansel KPK Serahkan Nama Busyro dan Roby)




LINDA TRIANITA




Berita Terpopuler:
Siapa 18 Inisiator Interpelasi Jokowi Soal BBM?
Jokowi Akui Larang Menteri Rapat Bersama DPR
Rapat Pleno Golkar Ricuh Diserbu Massa
Tren Koruptor Bergeser ke Ibu-ibu dan PNS Muda
Peta Kekuatan Interpelasi Jokowi di DPR







Advertising
Advertising

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

6 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

9 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

12 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

15 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

16 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

18 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

18 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

20 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

21 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya