Pilih Jaksa Agung, Jokowi Minta Pertimbangan Paloh  

Reporter

Jumat, 21 November 2014 13:28 WIB

HM Prasetyo menunjukan surat dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) usai di lantik sebagai Jaksa Agung baru di Istana Negara, Jakarta, 20 November 2014. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Partai NasDem Surya Paloh mengatakan Presiden Joko Widodo meminta pertimbangannya sebelum memilih Muhammad Prasetyo sebagai Jaksa agung. "Malam sebelum pelantikan, saya bertemu Jokowi. Di situ dia meminta pendapat saya soal Prasetyo," kata Surya di kantornya, Jumat, 21 November 2014. (Baca: Jaksa Agung Prasetyo Janji Independen)

Menurut Surya Paloh, dalam pertemuan itu dia meyakinkan Jokowi bahwa siapa pun berhak dipilih sebagai Jaksa Agung. Jokowi juga bertanya tentang komitmen Surya Paloh untuk memberikan calon Jaksa Agung yang berkualitas dari Partai NasDem. "Saya bilang, Insya Allah kader NasDem berkualitas," ujarnya. (Baca: Jaksa Agung Baru Mundur dari NasDem)

Surya Paloh mengatakan pertemuannya dengan Presiden Jokowi berlangsung dalam waktu yang tidak lama. Surya Paloh pun tidak menjabarkan secara detail, termasuk track record Prasetyo. "Tak sampai ke situ. Jokowi juga tidak bertanya," ucapnya. (Baca: Alasan Jokowi Pilih Prasetyo Jadi Jaksa Agung)

Surya Paloh juga tidak mempermasalahkan pandangan negatif terhadap Prasetyo, yang oleh banyak pihak dinilai tidak berprestasi selama menjadi Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum pada 2006. "Makanya dipilih menjadi Jaksa Agung. Mudah-mudahan dia berprestasi dalam waktu singkat," tuturnya.

Prasetyo yang lahir di Tuban, Jawa Timur, pada 1947 dilantik sebagai Jaksa Agung oleh Presiden Jokowi, Kamis, 20 November 2014. Sebelumnya Prasetyo merupakan anggota DPR dari Partai NasDem. Prasetyo sudah mengajukan surat pengunduran diri sebagai anggota legislatif maupun dari NasDem.

INDRI MAULIDAR

Berita Lain
Deklarasi KMP: Turunkan Jokowi, Ganti Prabowo
Bentrok TNI Vs Polri, Peluru di Dada Korban Lebur
Alasan Jokowi Pakai Pesawat Ekonomi ke Wisuda Anak
Gara-gara BPJS, Asuransi Rugi

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

1 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

2 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

2 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

2 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

3 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

3 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

6 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

6 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya