3 Dosa Jokowi Saat Pilih Jaksa Agung Prasetyo  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 21 November 2014 11:29 WIB

Jaksa Agung Prasetyo mengikuti acara pelantikan dirinya oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, 20 November 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo akhirnya menunjuk M. Prasetyo sebagai Jaksa Agung menggantikan pejabat lama Basrief Arief, Kamis, 20 November 2014. Prasetyo adalah politikus Partai NasDem. Sebelumnya ia pernah menjabat Jaksa Agung Muda Pidana Umum. (Baca: Politikus NasDem Jadi Jaksa Agung, Aktivis Berduka)

Terpilihnya Prasetyo mengundang kritikan aktivis lembaga pegiat anti-korupsi dan hak asasi manusia. Koordinator Bidang Politik Indonesia Corruption Watch Donal Faris menganggap pemilihan Prasetyo adalah blunder bagi Jokowi. (Baca: Tantangan Jaksa Agung Baru, Berantas Mafia)

Dalam memilih Prasetyo, kata Donal, Jokowi juga sudah melakukan sejumlah kesalahan selain blunder. Berikut ini tiga dosa-dosa Jokowi saat memilih Prasetyo sebagai Jaksa Agung:

1. Rasa Partai

Menurut Donal, seharusnya Jokowi tidak meminta nama calon ke partai. Sebaliknya, Jokowi harus meminta nama ke lembaga publik terlebih dahulu agar mendapat nama jaksa agung yang diinginkan publik. "Kalau minta partai, ya, jadinya jaksa agung rasa partai nanti. Jokowi bisa dianggap lebih mementingkan suara partai dan ini bahaya," ujarnya. (Baca: Prasetyo, Politikus NasDem Calon Jaksa Agung)

Prasetyo enggan mengomentari tudingan sejumlah pihak yang menganggap dirinya orang titipan Ketua Umum NasDem Surya Paloh. "Orang boleh saja menduga seperti itu. Orang bebas untuk menduga-duga," kata Prasetyo di halaman parkir Istana Negara, Jakarta, Kamis, 20 November 2014. (Baca: Ruhut: Jika Tak Mampu, Prasetyo Bisa Lempar Handuk)

Prasetyo mengklaim orang seperti Surya Paloh tidak mungkin menitipkan seseorang untuk dijadikan pejabat negara. "Saya rasa semua tahu siapa Pak Surya Paloh dan sudah tahu persis bagaimana track record-nya di dunia politik seperti apa," ujar Prasetyo. (Baca: Prasetyo: Pesan Presiden Kerja Kerja Kerja)



Berita terkait

Kilas Balik 7 Tahun Jokowi Perintah Jaksa Agung Usut Kembali Kematian Munir, Apa Hasilnya?

13 Oktober 2023

Kilas Balik 7 Tahun Jokowi Perintah Jaksa Agung Usut Kembali Kematian Munir, Apa Hasilnya?

Pada 13 Oktober 2016, Jokowi meminta Jaksa Agung kembali mengusut kasus pelanggaran HAM Munir Said Thalib. Berikut kilas baliknya.

Baca Selengkapnya

Diduga Aset Jiwasraya, 6 Bidang Tanah di Jaksel Disita Kejagung

6 Maret 2020

Diduga Aset Jiwasraya, 6 Bidang Tanah di Jaksel Disita Kejagung

Tim jaksa penyidik Kejaksaan Agung menyegel 6 bidang tanah dan bangunan di Jakarta Selatan, yang diduga aset kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya.

Baca Selengkapnya

Tak Terkait Jiwasraya, Pemblokiran 25 Rekening Pemilik SID Dibuka

29 Februari 2020

Tak Terkait Jiwasraya, Pemblokiran 25 Rekening Pemilik SID Dibuka

Sejauh ini sudah ada 235 pemilik saham yang rekeningnya diblokir karena diduga terkait kasus Jiwasraya. Sebanyak 88 orang sudah mengajukan keberatan.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Bidik Tambang Emas Tersangka Jiwasraya

29 Februari 2020

Kejaksaan Agung Bidik Tambang Emas Tersangka Jiwasraya

Dalam perkara Jiwasraya, Kejaksaan Agung telah menetapkan enam tersangka. Taksiran sementara kerugian atas kasus ini mencapai Rp 17 triliun.

Baca Selengkapnya

Rini Soemarno Pernah Laporkan Fraud Jiwasraya dan Asabri ke Jaksa

28 Februari 2020

Rini Soemarno Pernah Laporkan Fraud Jiwasraya dan Asabri ke Jaksa

Mantan Menteri BUMN Rini Soemarno rupanya pernah melaporkan dugaan fraud Jiwasraya dan Asabri ke Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Deteksi Aset Tersangka Jiwasraya di 10 Negara

26 Februari 2020

Kejaksaan Agung Deteksi Aset Tersangka Jiwasraya di 10 Negara

Untuk melacak keberadaan aset tersangka Jiwasraya di luar negeri, Kejaksaan Agung bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.

Baca Selengkapnya

Benny Tjokro Sebut Saham Hanson di Jiwasraya Cuma 2 Persen

26 Februari 2020

Benny Tjokro Sebut Saham Hanson di Jiwasraya Cuma 2 Persen

Benny Tjokrosaputro mengatakan saham emitennya, yakni PT Hanson Internasional Tbk., di Jiwasraya tak sampai 2 persen.

Baca Selengkapnya

Kasus Jiwasraya, 18 Saksi dari Perbankan Diperiksa Kejagung

26 Februari 2020

Kasus Jiwasraya, 18 Saksi dari Perbankan Diperiksa Kejagung

Ini daftar perbankan yang ikut diperiksa Kejagung dalam kasus Jiwasraya.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Batal Umumkan Pemeriksaan Berkas Kasus Paniai

24 Februari 2020

Kejaksaan Agung Batal Umumkan Pemeriksaan Berkas Kasus Paniai

Kejaksaan Agung masih akan mendalami berkas kasus Paniai yang telah dinyatakan sebagai pelanggaran HAM berat oleh Komnas HAM itu.

Baca Selengkapnya

Merasa Difitnah, Benny Tjokro Laporkan Bos Jiwasraya ke Polisi

24 Februari 2020

Merasa Difitnah, Benny Tjokro Laporkan Bos Jiwasraya ke Polisi

Keterangan bos Jiwasraya di DPR yang dipersoalkan ihwal kerugian perusahaan pelat merah Rp 13 triliun semuanya saham dari proyek milik Benny Tjokro.

Baca Selengkapnya