KPK Periksa Pejabat Provinsi Nusa Tenggara Timur  

Reporter

Selasa, 18 November 2014 11:13 WIB

Ilustrasi korupsi. vietmeme.net

TEMPO.CO, Kupang - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa, 18 November 2014, memeriksa kasus dugaan korupsi dana pendidikan luar sekolah Dinas Pendidikan Nusa Tenggara Timur tahun anggaran 2007 senilai Rp 77 miliar.

Pemeriksaan berlangsung di salah satu ruangan di Markas Kepolisian Daerah NTT. Tampak di antaranya adalah Thobias Uly, mantan Kepala Dinas Pendidikan NTT yang sekarang menjabat Kepala Dinas Peternakan NTT. (Baca: kasus Dugaan Korupsi Rp 77 Miliar di NTT)

Thobias diperiksa sebagai saksi atas tersangka kasus itu, yakni mantan Kepala Subbidang Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan NTT Marthen Dira Tome. Marthen saat ini menjabat Bupati Sabu Raijua, NTT. "Saya diperiksa sebagai saksi dengan tersangka mantan Kasubdin PLS," kata Thobias.

Dalam surat panggilan KPK untuk keperluan pemeriksaan Thobias dan sejumlah saksi lainnya disebutkan Marthen Dira Tome menyalahgunakan kewenangan terkait dengan aliran dana pendidikan luar sekolah. (Baca: Dua Bupati NTT Jadi Tersangka)

Saat dimintai konfirmasi oleh Tempo, Marthen mempertanyakan kewenangan mana yang dilanggarnya. Sebab, semua surat yang berkaitan dengan penggunaan dana PLS turut ditandatangani oleh Thobias Uly, Kepala Dinas Pendidikan NTT saat itu. "Kewenangan yang mana yang salah," ujarnya.

Marthen juga mempertanyakan, jika ada kewenangannya saat menjabat Kepala Subbidang Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan NTT yang salah, apakah menimbulkan kerugian bagi negara. "Apakah ada uang negara yang habis dikorupsi dari penyalahgunaan kewenangan itu," tuturnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Tempo, kasus dugaan korupsi bernilai puluhan miliar itu semula ditangani oleh Kejaksaan Tinggi NTT. Namun tidak ada kejelasan kelanjutan penuntasannya, sehingga diambil alih oleh KPK.

Saat berada di Kupang, NTT, dalam sebuah acara beberapa waktu lalu, Ketua KPK Abraham Samad sudah menyatakan kesiapannya mengambil alih penanganan kasus itu. Dalam acara itu, hadir pula Jaksa Agung Basrif Arief.

YOHANES SEO




Terpopuler
Islah DPR, Pramono Anung Sindir Fadli Zon
Jadi Menteri Jokowi, Mengapa Susi Lapor Mega?
Jokowi Jadi Koki, Benarkah Australia Menghina?
Harga Premium Kini Rp 8.500, Solar Rp 7.500
Fahri Hamzah Ingin DPR Tetap Berkelahi
Kenaikan Harga BBM, Begini Hitungan Faisal Basri
Jokowi: Harga BBM Naik Rp 2.000 Per Liter







Advertising
Advertising

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

3 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

6 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

9 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

11 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

12 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

14 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

14 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

16 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

18 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya