Jurnalis Malang Kecam Kebrutalan Polisi Makassar  

Reporter

Jumat, 14 November 2014 17:42 WIB

Wartawan MetroTV, Waldi, terluka karena terkena pukulan anggota polisi saat meliput penyisiran polisi kedalam kampus Unveristas Negeri Makassar (UNM) usai bentrok dengan mahasiswa di Makassar, 13 November 2014. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Malang - Puluhan jurnalis di Malang, Jawa Timur, berunjuk rasa mengecam perlakuan kasar polisi terhadap pekerja media di Makassar saat meliput unjuk rasa mahasiswa, Kamis kemarin. Wartawan Malang menolak segala bentuk kekerasan sekaligus mendesak Kepala Kepolisian RI agar mengusut tuntas pelaku kekerasan.

"Usut pelaku, adili, dan hukum seberat-beratnya," kata koordinator aksi, Muhammad Zainuddin, saat aksi solidaritas di Kepolisian Resor Kota Malang, Jumat, 14 November 2014. (Berita sebelumnya: Didemo Wartawan, Kapolresta Blitar Buru-buru Pergi)

Menurut Zainuddin, kekerasan itu telah mencederai profesionalisme polisi sebagai pengaman dan pengayom masyarakat. Di sisi lain, jurnalis tak hanya mewakili perusahaan media, tetapi juga mewakili publik. "Sebab kemerdekaan pers merupakan bagian dari kemerdekaan informasi kepada publik," katanya.

Kekerasan polisi terhadap jurnalis, katanya, melanggar Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Pelaku bisa ancam hukuman penjara dan denda Rp 500 juta. Zainuddin prihatin karena aparat yang seharusnya melindungi justru menganiaya dan merampas alat kerja jurnalis.

Kebrutalan polisi Makassar mengakibatkan Waldy dari Metro TV mengalami luka robek dan pendarahan di bagian kepala. Ia terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit lantaran lukanya serius. (Baca: Kekerasan terhadap Jurnalis Makassar Dikecam)

Enam wartawan lainnya, yakni Iqbal Lubis (Koran Tempo), Ikrar Assegaf (Celebes TV), Asep (Rakyat Sulsel), Zulkarnain "Aco" (TV One), Rifki (Celebes Online), serta Fadly (media online kampus) cedera. Rata-rata, mereka dianiaya dengan cara ditendang, ditinju, dijambak, dan peralatan kerja jurnalistik dirampas, disita, dirusak, dan disabotase.

Kepala Bagian Operasional Polres Malang Kota Malang Komisaris Sunardi mengatakan polisi mungkin saja khilaf dalam menerjemahkan perintah sehingga terjadi kesalahan dalam menerapkan tindakan di lapangan.

"Kami bukan makhluk sempurna," katanya. Seusai berunjuk rasa, para jurnalis dan polisi yang mengamankan jalannya aksi saling bersalaman saling memaafkan agar kasus serupa tak terjadi di Malang.

EKO WIDIANTO

Berita Terpopuler:
Malaysia Kuasai 3 Desa, Pemda Nunukan Pasrah
Kontras Laporkan FPI ke Komnas HAM
Ahok Didukung MUI Asal...
Ahok Dilantik, FPI Keluarkan Tiga Ancaman

Berita terkait

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

30 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

30 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

31 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

27 November 2023

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku

Baca Selengkapnya

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

17 Agustus 2023

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.

Baca Selengkapnya

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

29 Juli 2023

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

27 Juli 2023

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar

Baca Selengkapnya

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

27 Juli 2023

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

6 Juni 2023

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

Pemindahan dua tahanan penganiaya jurnalis Tempo ini dikhawatirkan sebagai upaya mengulur masa penahanan.

Baca Selengkapnya

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

21 Mei 2023

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

Jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis per tahun masih di atas 40 kasus.

Baca Selengkapnya