TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi partai pendukung Prabowo Subianto di Parlemen menuding koalisi pengusung Presiden Joko Widodo menghambat gerak kerja Dewan Perwakilan Rakyat. Politikus Partai Demokrat, Agus Hermanto, menuturkan kesepakatan islah bisa lebih cepat jika pihak Jokowi tidak banyak permintaan.
Menurut Agus, yang juga wakil ketua DPR ini, awalnya kubu Jokowi hanya meminta penambahan kursi pimpinan Dewan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
"Tapi sekarang meminta revisi lainnya, akhirnya semua lama," kata Agus di Komplek Senayan pada Jumat, 14 November 2014. (Baca: Koalisi Prabowo Belum Sepakati Pasal Interpelasi)
Agus mengatakan koalisi Merah Putih-sebutan gabungan partai pengusung Prabowo-hanya menyepakati penambahan kursi pimpinan. Jika kubu Jokowi tidak meminta perubahan lainnya, Agus memastikan pekan depan sudah ada rapat paripurna.
Setelah paripurna, kata Agus, unsur-unsur seperti badan legislatif dan badan anggaran bisa mulai bekerja tanpa friksi. "Tapi karena belum ada kesepakatan ya tidak bisa jalan normal."
Agus meminta kubu Jokowi untuk tidak mempermasalahkan apa yang sudah menjadi kewenangan Dewan seperti hak untuk mengajukan angket dan interpelasi. Menurut Agus, langkah Koalisi Jokowi bisa menabrak konstitusi.
Awalnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan selaku pemimpin koalisi meminta perubahan nomenklatur jumlah kursi pimpinan sehingga mereka juga mendapat jatah. Belakangan, mereka juga mendesak revisi beberapa pasal lain seperti Pasal 98 Undang-Undang MD3.
Di dalam pasal tersebut, DPR punya kewenangan interpelasi jika pemerintah tidak menjalankan keputusan rapat kerja komisi. Sehingga dinilai mudah menggulingkan presiden dan pembantunya.
SYAILENDRA
Baca juga:
Di G-20, Jokowi Diminta Tak Obral Sektor Strategis
Arema Dekati Samson, Persib Bidik Pacho
4 Wartawan Dianiaya, Kapolri Minta Maaf
Inggris Tutup Pintu bagi Warganya yang Pro-ISIS
Berita terkait
RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD
1 jam lalu
Pengesahan RUU MK di tahap I menimbulkan polemik. Sebab, selain dianggap dibahas diam-diam, bisa melemahkan independensi MK. Apa kata Ketua MKMK?
Baca SelengkapnyaDPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya
2 jam lalu
Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.
Baca SelengkapnyaKenaikan UKT Dinilai Tak Wajar, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Revisi Permendikbud SBOPT
2 jam lalu
DPR akan meminta pemerintah merevisi Permendikbud yang jadi dasar penghitungan UKT.
Baca SelengkapnyaRespons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif
3 jam lalu
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR tidak mau ikut campur soal pemilihan anggota Pansel KPK karena itu ranah eksekutif.
Baca SelengkapnyaSoal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan
4 jam lalu
Pakar hukum tata negara Feri Amsari merespons gaya hidup pejabat KPU yang sempat disindir DPR, yakni menyewa private jet hingga bermain wanita.
Baca SelengkapnyaUsia Pensiun Diperpanjang di Draf Revisi UU Polri, IPW: Lewat 60 Tahun, Fisik dan Mental Sudah Menurun
4 jam lalu
Indonesia Police Watch menanggapi soal revisi UU Polri yang tengah bergulir di DPR.
Baca SelengkapnyaTiga Materi yang Direvisi di UU Kementerian Negara
5 jam lalu
Baleg DPR telah menyepakati revisi UU Kementerian Negara menjadi usul inisiatif DPR.
Baca SelengkapnyaDPR Bakal Revisi UU Polri, Masa Jabatan Polisi Bisa Diperpanjang hingga 65 Tahun
6 jam lalu
DPR berencana merevisi UU Polri. Apa saja poin perubahannya?
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR Bakal Evaluasi Study Tour usai Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok
6 jam lalu
Komisi X DPR akan meninjau kembali sejauh mana output study tour terhadap pengembangan pendidikan siswa usai kecelakaan bus SMK LIngga Kencana
Baca SelengkapnyaDraf Revisi UU Penyiaran Tuai Kritik, Komisi I DPR Buka Ruang Masukan dari Publik
9 jam lalu
Komisi I DPR RI membuka ruang seluas-luasnya bagi masukan dari publik dalam pembahasan revisi UU Penyiaran
Baca Selengkapnya