Kasus Hambalang, Ipar SBY Mangkir dari Panggilan KPK

Reporter

Jumat, 7 November 2014 20:58 WIB

TEMPO/Imam Yunni

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi memanggil adik ipar mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Hartanto Edhie Wibowo, Jumat, 7 November 2014, untuk diperiksa penyidik dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan pusat olahraga di Bukit Hambalang, Bogor. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan penyidik lembaganya menilai Hartanto terkait dengan kasus Hambalang.

"Ada keterangan dari saksi lain di kasus Hambalang yang berkaitan. Maka saksi tersebut harus diperiksa," kata Bambang melalui pesan pendek, Jumat, 7 November 2014. (Baca: Anas Tuding SBY Paham Kasus Hambalang )

Tapi, Bambang membantah kabar bahwa ada keterkaitan antara kasus Hambalang dan keluarga Yudhoyono. "Pemeriksaan fokus pada kasus Hambalang, tidak ke yang lainnya," katanya.

Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan Hartanto belum hadir hingga Jumat malam. "Hartanto dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi, tapi dia belum datang," kata Priharsa di kantornya. (Baca: Ini SMS Bu Pur ke Ani SBY Soal Proyek di Kemenpora)

Hartanto merupakan adik Kristiani Herawati, yang akrab dipanggil Ani Yudhoyono, istri Yudhoyono. Hartanto merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2009-2014 dari Partai Demokrat. Di parlemen, Hartanto duduk di Badan Anggaran.

Hartanto dijadwalkan diperiksa sebagai saksi untuk Direktur Utama PT Dutasari Citralaras Machfud Suroso, yang dijadikan tersangka karena diduga, secara melawan hukum, memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi. KPK menjerat Machfud dengan Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.



MUHAMAD RIZKI




Baca juga:
Nikmati Hari Tua, Buron Korupsi Diringkus di Yogya
Susi: Perikanan Bisa Gantikan Penerimaan Migas
OJK Rampungkan Enam Aturan Reksa Dana Tahun Ini
Lulung Dipecat PPP Kubu Romi

Berita terkait

Babak Baru Konflik KPK

4 jam lalu

Babak Baru Konflik KPK

Dewan Pengawas KPK menduga Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melanggar etik karena membantu mutasi kerabatnya di Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

4 jam lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

5 jam lalu

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

6 jam lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

9 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

14 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

3 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya