TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyatakan tak ambil pusing dengan kondisi politik di Dewan Perwakilan Rakyat yang terbelah menjadi dua kelompok besar. Dia yakin dinamika politik selalu berubah setiap hari.
"Zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saja butuh 6 bulan untuk dominan di parlemen," katanya dalam diskusi di depan 100 chief executive officer (CEO) di Hotel Four Seasons, Jakarta, Jumat, 7 November 2014.
Jokowi meyakinkan para CEO berbagai perusahaan tersebut agar tak ragu berinvestasi meski pemerintah tak menguasai parlemen. "Itu kan hari ini, toh, masih ada besok, minggu depan, politik, kan, berubah-ubah," katanya. (Baca: Koalisi Pro-Jokowi Bentuk Pimpinan DPR)
Jokowi menyebutkan koalisi fraksi yang mendukungnya di Dewan Perwakilan Rakyat memang hanya berkekuatan 38 persen. Koalisi ini pasti selalu kalah jika keputusan diambil melalui voting. Karena itu, kata dia, pemerintah tak akan bisa mengubah undang-undang yang berlaku sekarang ini.
Padahal, Jokowi menginginkan perubahan rezim anggaran. "Dengan anggaran yang rezim sekarang ini, duit kita berceceran, harus dihentikan," katanya. (Baca: Diboikot DPR, 4 Kekuatan Besar Dukung Jokowi)
Saat ini, Dewan Perwakilan Rakyat memang dikuasai oleh koalisi pendukung Prabowo Subianto, yakni Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Golkar, dan Partai Keadilan Sejahtera, ditambah Partai Demokrat. Lima fraksi ini menguasai seluruh kursi pimpinan DPR dan komisi. Kini hanya pemimpin Badan Anggaran yang belum ditentukan.
Pada Rabu, 29 Oktober 2014, Koalisi Jokowi membentuk pimpinan DPR tandingan lantaran kecewa atas sikap Koalisi Prabowo yang menguasai seluruh alat kelengkapan DPR. Ketua Fraksi Partai NasDem, Victor Laiskodat, mengatakan pimpinan DPR tandingan dibentuk sebagai bentuk mosi tidak percaya terhadap pimpinan DPR yang menunjukkan upaya menjegal dan menghambat pemerintahan Jokowi.
TRI ARTINING PUTRI
Berita lain:
9 Perempuan Berpengaruh Versi Forbes
Kronologi Penembakan di Rumah Amien Rais
Yusril Ihza Kritik Tiga Kartu Jokowi
Berita terkait
Daftar UU yang Bakal Direvisi DPR Menjelang Akhir Masa Jabatan
1 jam lalu
Setidaknya ada lima rencana revisi undang-undang yang bakal direvisi DPR.
Baca SelengkapnyaBerpotensi Disahkan DPR, CALS Buka Peluang Gugat Pengesahan Revisi UU MK
1 jam lalu
CALS menyatakan revisi UU MK tersebut sebagai autocratic legalism, yaitu penggunaan instrumen hukum untuk kepentingan kekuasaan.
Baca SelengkapnyaKetua MPR Bambang Soesatyo Minta DPR Kaji Kembali Usulan Amandemen UUD 1945
5 jam lalu
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan amandemen diperlukan untuk mengkaji kembali sistem ketatanegaraan dan demokrasi negara.
Baca SelengkapnyaRagam Tanggapan terhadap Wacana DPR akan Bahas Lagi Revisi UU TNI
13 jam lalu
Rencana revisi UU TNI dinilai mencerminkan keinginan mengembalikan masa kejayaan TNI di era Orde Baru.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI
14 jam lalu
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan meminta DPR membatalkan pembahasan revisi UU TNI. Apa sebabnya?
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR Bantah Revisi UU MK Dilakukan Diam-diam: Sudah Sejak Januari 2023
15 jam lalu
Sufmi Dasco Ahmad, membantah pembahasan revisi UU MK dilakukan diam-diam di DPR.
Baca SelengkapnyaBeda Sikap Soal Perpanjangan Usia Pensiun Polisi dalam Revisi UU Polri
17 jam lalu
Efektivitas kerja personel di usia lanjut perlu dipertimbangkan jika DPR membahas revisi UU Polri.
Baca SelengkapnyaReformasi 1998: Amien Rais Terima Telepon dari Mabes TNI Sebelum Batalkan Aksi Mahasiswa di Monas Desak Soeharto Mundur
17 jam lalu
Kisah awal reformasi pada 20 Mei 1998, tiba-tiba Amien Rais membatalkan aksi desak Soeharto mundur di Monas. Apa alasannya membatalkan kegiatan ini?
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Serahkan Pokok Kebijakan APBN Transisi kepada DPR
20 jam lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyerahkan pokok kebijakan APBN 2025 kepada DPR dalam rapat paripurna hari ini.
Baca SelengkapnyaAlasan DPR Bakal Ubah Usia Pensiun Polri, Dasco: Supaya Sama Antar Penegak Hukum
21 jam lalu
Dasco menyebut, revisi UU TNI dan UU Polri dilakukan agar aturan usia antar penegak hukum, sama.
Baca Selengkapnya