TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Polri Jenderal Da'i Bachtiar mengungkapkan, dari hasil pendalaman pemeriksaan terhadap para tersangka, diindikasikan kuat bahwa bom yang diledakkan di Pasar Tentena, Sabtu (28/5) pagi, dirakit di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Poso. Hal ini diperkuat dengan diketemukannya beberapa bahan yang dipersiapkan untuk pembuatan bom. "Seperti tabung, botol, potongan besi, dan lain sebagainya," kata Da'i kepada wartawan seusai Jumatan. Bahan-bahan tersebut, lanjut dia, diperoleh setelah polisi menggeledah Lapas Poso. Penggeledahan dilakukan setelah polisi melakukan pemeriksaan intensitf terhadap 2 tersangka yaitu Kepala Lapas Poso Hasman, dan seorang nara pidana Abdul Kadir. Dari mobil yang digunakan Hasman saat terkena razia, polisi juga menemukan bahan peledak. Hal serupa juga ditemukan dalam mobil yang ditumpangi Abdul Kadir saat ditangkap beberapa hari setelah peledakan. Menurut Da'i, kedua orang tersebut sangat terindikasi kuat terlibat peledakan bom di Pasar Tentena. Apalalagi saat razia, Abdul Kadir tak berada di lingkungan Lapas. "Pada H-1, diketahui yang bersangkutan ada di Tentena," katanya. Soal peran para tersangka bom Tentena, hingga saat ini polisi masih terus mengembangkan pemeriksaan. Da'i juga mengakui bahwa hingga saat ini, polisi belum bisa mengungkap semua pelaku peledakan bom di Pasar Tentena. "Tentunya kami belum bisa ungkap pelaku dan peranannya, ujar Da'i. Erwin Dariyanto