Mulai 2015, Lulusan SMK Sudah Tersertifikasi  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 5 November 2014 15:24 WIB

Seorang siswa SMK memberikan penjelasan kepada Walikota Cimahi, Atty Suharti tentang mobil bambu rancangan siswa SMK Politeknik TEDC Kota Bandung pada Lomba Gelar Teknologi Tepat Guna di Convention Cimahi Hall, Cimahi, Jawa Barat. (22/4). TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Surakarta - Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 menuntut para pekerja memiliki keahlian dan sertifikasi sebagai bukti menguasai keahlian tertentu. Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah mengantisipasi hal itu dengan mewajibkan setiap lulusan sekolah menengah kejuruan pada ujian nasional 2015 untuk memiliki sertifikat keahlian.

"Sehingga sudah punya bukti berupa dokumen untuk bekerja. Lulusan SMK juga punya daya saing menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN," kata Direktur Pembinaan SMK Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Mustaghfirin Amin di sela penandatanganan kerja sama dunia industri dengan instansi pendidikan di Surakarta, Rabu, 5 November 2014.

Sertifikasi dilakukan oleh SMK yang bekerja sama dengan mitra industri atau strategis atau oleh lembaga sertifikasi profesi. Sertifikasi diberlakukan untuk 128 paket keahlian di SMK.

Mengingat ada 11.720 SMK di Indonesia, sertifikasi tidak mungkin dilakukan di tiap sekolah secara bergantian. "Akan memakan waktu sangat lama," ucapnya. Karena itu, 1.650 SMK ditunjuk sebagai sekolah rujukan dan koordinator 5-10 SMK lainnya di wilayahnya. SMK rujukan akan membantu proses sertifikasi.

"Sekolah rujukan adalah sekolah yang punya prestasi baik. Mutunya juga terjamin," katanya. Di Surakarta, ada 3 SMK yang menjadi sekolah rujukan, yaitu SMK Negeri 2, SMK Negeri 4, dan SMK Negeri 5.

Langkah lain pemerintah agar lulusan SMK siap bersaing di dunia kerja adalah menata bidang keahlian di SMK. SMK didorong punya mitra strategis dengan dunia industri. SMK harus melibatkan industri karena lulusan SMK akan bekerja di bidang industri.

"Kami juga menata kurikulum. Saat ini seluruh materi dan bahan pembelajaran sudah terstandardisasi," katanya.

Dia mengatakan penyerapan lulusan SMK ke dunia kerja cukup menggembirakan. Setelah lulus pada Juli, pada Agustus biasanya 86 persen lulusan sudah mendapat pekerjaan. Lalu pada Februari tahun berikutnya, 90 persen sudah bekerja.

Kepala SMK Negeri 2 Surakarta, Susanta, membenarkan info bahwa sekolah yang dia pimpin menjadi sekolah rujukan untuk sertifikasi. Karena itu, SMK lainnya bisa mempergunakan fasilitas belajar-mengajar di SMKN 2.

"Tidak terbatas hanya 5 atau 10 sekolah. Bisa lebih dari itu," katanya. SMKN 2 Surakarta punya keunggulan di bidang keahlian teknologi informasi dan otomotif.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

3 Juni 2023

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.

Baca Selengkapnya

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

6 April 2023

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.

Baca Selengkapnya

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

5 Desember 2022

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

Pengerjaannya hanya tiga pekan. Hujan dan angin menjadi ujian berharga Bamboo Dome, sehari sebelum Presiden meninjau.

Baca Selengkapnya

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

7 Juli 2022

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

Pengumuman disampaikan pada 7 Juli 2022 melalui akun Instagram Kampus Mengajar.

Baca Selengkapnya

Penyelenggara Pesta di Depok Mengaku Ingin Rayakan Ulang Tahun

8 Juni 2022

Penyelenggara Pesta di Depok Mengaku Ingin Rayakan Ulang Tahun

Penjaga rumah menyebut peserta pesta di Perumahan Pesona Depok Estate 2, yang disebut sebagai pesta bikini, merupakan mahasiswa dan pelajar

Baca Selengkapnya

Harga Tiket Pesta Bikini di Depok Mencapai Rp 8 Juta

8 Juni 2022

Harga Tiket Pesta Bikini di Depok Mencapai Rp 8 Juta

Harga tiket untuk mengikuti pesta bikini di Perumahan Pesona Khayangan, Kota Depok, bisa mencapai lebih dari Rp8 juta per orang.

Baca Selengkapnya

Penggerebekan Party di Depok, Kasat Reskrim: Bukan Pesta Bikini, Hanya Joget

6 Juni 2022

Penggerebekan Party di Depok, Kasat Reskrim: Bukan Pesta Bikini, Hanya Joget

Polres Metro Depok buka suara soal penggerebekan pesta bikini di sebuah perumahan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gerebek Pesta Bikini di Depok, Peserta Hampir 200 Orang

6 Juni 2022

Polda Metro Jaya Gerebek Pesta Bikini di Depok, Peserta Hampir 200 Orang

Polisi meminta keterangan penyelenggara pesta bikini di Depok karena mengadakan pesta di perumahan dengan jumlah massa banyak tanpa izin.

Baca Selengkapnya

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

19 April 2022

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

MA menolak gugatan uji materiil terhadap Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi.

Baca Selengkapnya

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

17 Maret 2022

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

IPB University meraih nilai 94,41 dengan predikat sangat baik. Disusul oleh Universitas Pendidikan Indonesia dengan nilai 91,33 (sangat baik).

Baca Selengkapnya