Jokowi Kunjungi Petani Sulawesi Naik Helikopter  

Reporter

Rabu, 5 November 2014 15:20 WIB

Presiden Jokowi berjalan kaki usai melaksanakan Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 24 Oktober 2014. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Maros - Empat helikopter digunakan mengangkut rombongan Presiden Joko Widodo dari Landasan Pacu Galaktika Lapangan Udara Hasanuddin Makassar menuju Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap). Jokowi datang ke kabupaten itu untuk bertemu langsung dengan petani dan mengikuti panen raya.

Dua di antara helikopter itu berjenis Super Puma (VVIP) NAS 332. Satu lainnya adalah Pula SAR H-3214 milik TNI Angkatan Darat, dan satu lagi adalah helikopter milik Kepolisian DaerahSulawesi Selatan. Helikopter-helikopter itu sudah disiapkan secara khusus sejak Selasa, 4 November 2014. Dua helikopter Super Puma milik TNI Angkatan Udara Skuadron Udara 45 Halim Perdana Kusuma, Jakarta, telah berada di Skuadron Udara 11 sejak Senin, 3 November 2014.

Kepala Dinas Operasi Lanud Sultan Hasanuddin Makassar Kolonel Penerbang Arifaini Nurdianto mengatakan pihaknya mengerahkan 400 personel untuk mengamankan area ring 1, yaitu dari lintasan pesawat kepresidenan di bandara, hingga seluruh kompleks Angkatan Udara. Pihaknya juga menugaskan penembak jitu di beberapa titik di sekitar landasan.

"Tugas kami adalah mengamankan bandara dan dan jalur pesawat serta kompleks AU, sedangkan aparat kepolisian dan Angkatan Darat berada di luar kompleks itu," kata Arifaini.

Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo berkunjung ke Sulawesi Selatan dengan ditemani sejumlah menteri. Rombongan Presiden mendarat dengan aman di Landasan Galaktika Lanud Hasanuddin Makassar sekitar pukul 11:00 Wita, Rabu, 5 November 2014. Ketika turun dari pesawat, Jokowi disambut Gubernur Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.‎

Sekitar 10 menit beristirahat di gedung VVIP Galaktika, Jokowi kemudian melanjutkan perjalanan ke Sidrap menggunakan helikopter bersama rombongannya. Banyak aparat kepolisian disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi di wilayah Maros.

Di simpang lima Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, ratusan aparat kepolisian dan TNI bersenjata lengkap disiagakan. Satu kendaraan water cannon tampak disiagakan. Namun, hingga Presiden meninggalkan Makassar, acara berjalan mulus tanpa ada unjuk rasa.

JUMADI


Berita terkait

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

13 menit lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

44 menit lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

1 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

5 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

14 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

15 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

15 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

17 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

17 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

18 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya