Nasi Jangkrik dan Tradisi Buka Luwur Sunan Kudus  

Reporter

Selasa, 4 November 2014 02:55 WIB

Petugas mengambil nasi jangkrik untuk dibagikan kepada masyarakat di kompleks makam Sunan Kudus, Jawa Tengah, 3 November 2014. Nasi jangkrik merupakan nasi putih dengan lauk daging kerbau dan kambing yang dibungkus mengenakan daun jati. TEMPO/Farah Fuadona

TEMPO.CO, Kudus - Sejak Senin pagi, 3 November 2014, ribuan orang dari berbagai daerah di Jawa Tengah mengantre untuk mendapatkan nasi jangkrik di kompleks Menara Sunan Kudus, Kudus, Jawa Tengah. Nasi jangkrik merupakan nasi putih dengan lauk daging kerbau dan kambing yang dibungkus menggunakan daun jati. Nasi ini dipercaya memiliki keberkahan.

Tidak pandang umur, baik muda maupun tua rela antre untuk mendapatkan nasi ini. Bahkan seorang anak laki-laki sudah datang saat matahari belum terbit. Ia dan lima temannya sengaja datang untuk mengantre. (Baca juga: Ribuan Orang Antre Nasi Jangkrik Sunan Kudus)

“Kalau saya, mau dijual lagi,” kata bocah yang tak mau menyebutkan namanya itu. Ia menjual nasi jangkrik ini dengan harga Rp 10 ribu. “Saya jual ke para peziarah yang tidak mau antre,” ujarnya.

Nasi jangkrik ini konon merupakan makanan kegemaran Sunan Kudus. Nasi ini dibagikan pada hari Asyuro atau bertepatan dengan 10 Muharram. Tradisi ini masih terus dilestarikan hingga saat ini. Tujuan dibaginya nasi ini kepada warga di sekitar Menara Kudus adalah menumbuhkan rasa saling berbagi kepada sesama.

Pembagian nasi jangkrik merupakan salah satu bagian dari tradisi buka luwur. Luwur adalah kain kelambu penutup makam Sunan Kudus. Luwur yang lama diganti dengan yang baru. Adapun kain yang lama dipotong beberapa bagian dan diberikan kepada ulama, kiai, dan tamu undangan yang hadir.

Menurut Ketua Yayasan Masjid Menara Sunan Kudus Nadjib Hassan, tradisi buka luwur mempererat tali silaturahmi sesama manusia. Sebab,. menurut dia, tradisi ini tidak hanya dimiliki oleh umat Islam saja, tapi juga umat agama lain yang turut berpartisipasi dalam tradisi ini. “Ini yang diajarkan Sunan Kudus kepada masyarakat,” ujarnya.

FARAH FUADONA

Berita lain:
Ini Empat Gejala bagi Terduga Penderita Ebola
Jadi Menteri, Susi Tak Lagi Merdeka
Hujan Deras, Longsor dan Banjir Menerjang Aceh





Berita terkait

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

11 hari lalu

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

Universitas Brawijaya akan membuka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin, China untuk mendorong pengenalan bahasa

Baca Selengkapnya

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

14 hari lalu

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

Pakar mengatakan kebaya bisa menjadi identitas budaya Indonesia berbasis kelokalan dengan sejarah panjang busana di Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

14 hari lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

16 hari lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

28 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

32 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

15 Maret 2024

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

8 Maret 2024

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya