TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menangkap pemilik sekaligus administrator akun Twitter @TrioMacan2000, Raden Nuh, Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya menggeledah kantor media online Asatunews. Sekitar pukul 15.40 WIB, belasan polisi dari Polda Metro Jaya memasuki kantor bercat putih bertingkat yang terletak di Jalan Tebet Raya Dalam V Nomor 26A, Jakarta Selatan, tu. (Baca: Raden Nuh @TrioMacan2000 Ditangkap di Tebet)
Penggeledahan dipimpin langsung oleh Kepala Unit I Subdirektorat Cyber Crime Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Khaerudin. Dari pantauan Tempo, mereka tampak mondar-mandir di lantai atas kantor. Ruangan sebelah kiri di lantai atas diduga sebagai ruang kerja Raden Nuh, salah satu pemilik saham perusahaan yang menaungi Asatunews sekaligus admin akun @TrioMacan2000, yang sekarang menjadi @TM2000Back. Salah satu pengacara Raden Nuh juga tampak mendampingi penggeledahan.
Persis di depan kantor tersebut terdapat sebuah rumah kos bertingkat. Di sanalah polisi menangkap Raden pada Ahad dinihari, 2 November 2014. Berdasarkan info yang dihimpun Tempo, Raden Nuh sempat melawan saat ditangkap. Saat itu ia tengah bersama seorang wanita muda. (Baca: Raden Nuh Ditangkap, Kantor Asatunews.com Sepi)
Raden ditangkap karena diduga terkait dengan kasus pemerasan yang melibatkan Edi Saputra, juga administrator @TrioMacan2000. Edi diduga memeras AP, bos PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, sebesar Rp 50 juta. Raden memiliki 35 persen saham di PT Asatu Media Perdana Bangsa. Abdul Satar, W.S. Trenggono, Abdullah Rasyid, dan Hari Koeshardjono juga memiliki sejumlah saham di perusahaan tersebut.
PUTRI ADITYOWATI
Terpopuler:
Ini Fasilitas Kamar Kos Raden Nuh
Raden Nuh @TrioMacan2000 Bos Perusahaan Media
Raden Nuh Ditangkap, Polisi Sita Empat Ponsel
Raden Nuh Ditangkap, Asatunews Tak Update Berita
@TrioMacan2000 Mengaku Tahu Korupsi Ahok
Berita terkait
Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan
1 jam lalu
Bendesa Adat Berawa Ketut Riana diduga memeras pengusaha yang membutuhkan rekomendasi perizinan investasi
Baca SelengkapnyaSaksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta
1 hari lalu
Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.
Baca SelengkapnyaProfil Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut Minta Pejabat Kementan Bayar Aksesoris Mobil Rp 111 Juta
2 hari lalu
Anak kedua SYL, Kemal Redindo, disebut meminta Rp 111 juta untuk aksesoris mobil dan Rp 200 juta untuk renovasi kamar di rumahnya.
Baca SelengkapnyaDirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL
2 hari lalu
Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengungkapkan ada anggaran Rp4 miliar lebih untuk memenuhi keperluan Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Baca SelengkapnyaSaksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas
2 hari lalu
Pejabat di Kementerian Pertanian, Edi Eko Sasmito, bersaksi direktoratnya mendapat jatah pembayaran pembelian keris emas Rp105 juta dari SYL
Baca SelengkapnyaDirjen Hortikultura Mengaku Diminta Rp1 Miliar untuk Umrah SYL dan Keluarga
2 hari lalu
Bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) disebut meminta para eselon I untuk memberikan Rp1 miliar untuk pembayaran Ibadah Umrah
Baca SelengkapnyaSidang Gratifikasi dan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 5 Pejabat Kementan Lagi
3 hari lalu
Sidang korupsi di Kementan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo alias SYL digelar hari ini di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaMajelis Adat Bali Dukung Langkah Kejaksaan Usut Dugaan Pemerasan oleh Bendesa Adat
9 hari lalu
Kejaksaan Tinggi Bali melakukan OTT terhadap Bendesa Adat Berawa Ketut Riana yang diduga melakukan pemerasan terhadap investor.
Baca SelengkapnyaKejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor
10 hari lalu
Seorang Bendesa Adat di Bali ditangkap Kejaksaan atas dugaan pemerasan terhadap investor
Baca SelengkapnyaKejati Bali Belum Temukan Korban Lain dalam Kasus Pemerasan Bendesa Adat Bali
10 hari lalu
Kejati Bali menyatakan masih mendalami kasus pemerasan yang diduga dilakukan Bendesa Adat Bali.
Baca Selengkapnya