TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Kontak senjata TNI-GAM pecah di Desa Lambaru Ujung Pancu, Kecamatan Pekan Bada, Aceh Besar, hari ini (1/6) sekitar pukul 16.30 WIB dan berlangsung sekitar 5 menit. Menurut Mayor Fauka Noor Farid, Komandan Detasemen Pemukul Satu Raider, kontak tembak terjadi ketika ada laporan masyarakat tentang banyaknya GAM yang turun ke desa mencari logistik. "Masyarakat melaporkan banyak GAM yang turun untuk memeras masyarakat," ujarnya. TNI terus mendeteksi pergerakan GAM di sekitar Bukit Ujung Pancu. Sebanyak tiga tim diturunkan untuk melacak keberadaan GAM di lokasi tersebut. "Sempat terjadi kontak 5 menit, kekuatan GAM sekitar 8 orang," kata Fauka.GAM kemudian kabur dan meninggalkan barang-barang mereka. Tidak ditemukan korban dari GAM maupun TNI. Saat Tempo dan beberapa wartawan datang ke lokasi, para prajurit TNI sedang membawa barang bukti milik GAM yang ditemukan di lokasi kontak tembak. "Kita temukan banyak barang bukti," ujar Fauka.Dari pantauan Tempo, barang bukti berupa satu pucuk SS-1, 250 amunisi, baju, celana, ransel, sepatu, makanan, obat-obatan, dan dua lembar bendera GAM. Fauka memperkirakan kelompok GAM itu dulu dipimpin Panglima Muda GAM Tengku Nasir yang masih terus eksis di daerah Ujung Pancu. Tengku Nasir diperkirakan tewas beberapa waktu yang lalu.adi warsidi