Koalisi Prabowo seperti Kartel Membahayakan  

Reporter

Sabtu, 1 November 2014 11:49 WIB

Sidang paripurna DPR tandingan di ruang KK 2, kompleks gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Jumat, 31 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Effendi Simbolon, menilai serakahnya koalisi pendukung Prabowo Subianto di Dewan Perwakilan Rakyat sudah seperti kartel, bukan lagi koalisi. (Baca: Yusril Sarankan Jokowi Atasi Krisis di DPR)

"Ini sudah seperti kartel yang menguasai kelembagaan DPR, dan ini sudah membahayakan," ujar Effendi ketika diskusi dengan tema "Politik Ribut DPR" di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 1 November 2014.

Effendi pun menegaskan koalisinya yang terdiri atas Fraksi PDIP, Fraksi NasDem, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, dan Fraksi Hanura serius mengajukan mosi tidak percaya, sehingga mengajukan pimpinan DPR tandingan.

"Mosi tidak percaya kami untuk menghadang syahwat berkuasanya Koalisi Merah Putih," ujar Effendi.

Menurut dia, mosi tidak percaya tersebut diajukan lantaran pimpinan DPR sekarang yang dikuasai Koalisi Prabowo atau Koalisi Merah Putih mengabaikan beberapa aturan yang telah disepakati sebelumnya. Di antaranya, pada 16 Oktober lalu, rapat paripurna menyatakan bahwa yang dimaksud dengan komisi-komisi terdiri atas anggota fraksi sekurang-kurangnya 46-56 orang. (Baca: DPR Tidak Akui Paripurna DPR Tandingan)

Kemudian, dalam rapat paripurna pada 28 Oktober 2014, kata dia, pimpinan DPR yang diketuai Setya Novanto sangat jelas dan kasat mata mengabaikan dua surat masuk dari Fraksi PPP. Padahal kubu Romi--panggilan Romahurmuziy--dan kubu Suryadharma Ali sama-sama memasukkan permohonan pembagian kadernya di setiap komisi. "Yang dibacakan hanya dari pihak satunya (Suryadharma). Inilah yang menimbulkan kerancuan di rapat paripurna itu," ujar Effendi.

Karena Koalisi Prabowo hanya mengakui kubu Suryadharma sehingga disimpulkan dan disahkan bahwa pembentukan alat kelengkapan Dewan telah memenuhi persyaratan lantaran sudah melebihi lima fraksi. Yang terdiri atas Fraksi Golkar, Fraksi Gerindra, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi PPP kubu Suryadharma, Fraksi Partai Amanat Nasional, dan Fraksi Demokrat.

"Klaim-klaim seperti inilah yang kami anggap sebagai pemaksaan," ujar Effendi. Dia menegaskan sikap tersebutlah yang menjadi pemantik Koalisi Indonesia Hebat atau kubu Jokowi membentuk pimpinan DPR tandingan. (Baca: JK: DPR Tandingan Tidak Perlu Ada)

LINDA TRIANITA


Terpopuler
Fadli Zon Minta Penghina Prabowo Dipidanakan
Ibu Penghina Jokowi Ingin Sujud ke Kaki Fadli Zon
MA Tolak Lantik Pimpinan DPR Tandingan
Ini Pernyataan Mosi Tidak Percaya DPR Tandingan
Haji Lulung: Urusan dengan Ahok Belum Selesai





Berita terkait

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi juga mengatakan RKP harus didasarkan pada hasil dengan memperhatikan return ekonomi yang dihasilkan.

Baca Selengkapnya

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

2 jam lalu

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

Eks Menteri ESDM, Arcandra Tahar tersangkut soal kewarganegaraan ganda hingga dicopot dari jabatan. Kkemudian diangkat Jokowi lagi jadi wakil menteri.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

2 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

2 jam lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

15 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

15 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

15 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

15 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

16 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

16 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya