Kasus Obor Rakyat, Jokowi Didesak Teken BAP

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 21 Oktober 2014 15:45 WIB

Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, 21 Oktober 2014. TEMPO/Aditia noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Presiden Joko Widodo untuk kasus Obor Rakyat, Teguh Samudera, mengatakan Jokowi harus berinisiatif menandatangani berita acara pemeriksaannya sebagai saksi korban. Teguh menyatakan Jokowi, sebagai presiden harus serius menangani kasus yang bersinggungan dengan pelecehan etnis ini.

"Seharusnya Jokowi sadar untuk menuntaskan kasus agar hal serupa tidak terjadi lagi kepada warga negara lain," kata Teguh di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Oktober 2014. (Baca: Kasus Obor Rakyat, Jokowi Pasti Dipanggil Polri)

Sebelumnya dalam tabloid Obor Rakyat, Jokowi dituding sebagai calon presiden boneka yang gemar melakukan pencitraan. Jokowi juga dituduh mempunyai keturunan etnis Tionghoa. Teguh mengatakan tuduhan tersebut tendensius dan mengarah pada kebencian pada satu etnis.

Presiden yang baru dilantik pada 20 Oktober ini sebenarnya telah memberikan keterangan tertulis pada awal Oktober lalu. (Baca: Kasus Obor Rakyat, Jokowi Dapat Diperiksa di Luar)

Keterangan Jokowi, menurut Teguh, pada pokoknya berisi tentang sanggahan terhadap tulisan yang dimuat di tabloid Obor Rakyat. Jokowi membantah dirinya keturunan etnis Tionghoa dan presiden boneka.

Teguh mengaku sering dihubungi penyidik Markas Besar Kepolisian untuk memastikan kapan Jokowi menandatangani berita acara. Namun, pengacara yang berkantor di Kramat, Jakarta Pusat, itu tidak bisa membalas pertanyaan penyidik lantaran Jokowi tidak bisa memberikan kepastian kapan ia akan menandatangani berita acara. "Jokowi harusnya memberi contoh bahwa dia taat hukum," ungkap Teguh.

Penyidik dari Polri bersama Teguh juga telah mencoba mendatangi Jokowi untuk meminta tanda tangan. Namun karena mobilitas Jokowi yang tinggi, usaha tersebut tidak pernah berhasil. Teguh mengaku terakhir bertemu Jokowi pada awal Oktober lalu. (Baca: Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi)

Merasa pasrah, Teguh akhirnya hanya menunggu kabar dari Jokowi untuk membubuhi tanda tangan. Meski penuntasan kasus dari Jokowi sebagai saksi korban berjalan lambat, Teguh menjamin kliennya tidak akan mencabut aduan kasus.

Dari penyidikan sementara kasus Obor Rakyat, polisi menetapkan dua penggagas yakni Setiyardi Budiono dan Darmawan Sepriyossa sebagai tersangka. Mereka disangka melanggar Pasal 310, 311, 156, dan 157 KUHP tentang pencemaran nama baik dan fitnah, yang ditulis melalui tabloid itu.

Bila Jokowi sudah menandatangani BAP, menurut juru bicara Kepolisian Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie, berkas penyidikan akan dilimpahkan ke jaksa. Kalau jaksa merasa sudah lengkap, kata Ronny, nantinya tinggal disusun surat dakwaannya.

Ronny mengatakan sejauh ini penyidik telah memeriksa keduanya serta meminta keterangan sejumlah ahli bahasa dari Universitas Negeri Jakarta dan saksi ahli pidana.

ROBBY IRFANY

Berita Terpopuler
Surat Terbuka Anas Urbaningrum untuk Jokowi
Misteri Amien Rais yang Absen di Pelantikan Jokowi
'Amien Rais Tidak Peduli Agenda Kebangsaan'

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

8 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

11 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

15 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

18 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya