Wakil Bupati Tapanuli Tengah Diperiksa KPK  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 21 Oktober 2014 12:09 WIB

Bupati Tapanuli Tengah Raja Bonaran Situmeang bersiap memasuki mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik selama tujuh jam di gedung KPK, Jakarta, 6 Oktober 2014. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi memanggil Wakil Bupati Tapanuli Tengah Sukran Jamilan Tanjung dan istrinya, Evelina Maria Sandra, untuk diperiksa penyidik terkait dengan kasus dugaan pemberian suap yang menjerat Bupati Tapanuli Tengah Raja Bonaran Situmeang sebagai tersangka.

Saat ini mereka sudah berada di gedung KPK. "Keduanya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka RBS," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha melalui siaran pers, Selasa, 21 Oktober 2014. (Baca: Bupati Bonaran Sebut KPK hanya ‘Nina Tu Nina’)

Selain memanggil pasangan suami-istri itu, KPK memanggil dosen Universitas Sumatera Utara, Medan, Irham Buana Nasution, untuk diperiksa terkait dengan perkara yang sama.

Perkara yang membelit Bonaran sebenarnya merupakan dugaan suap pengurusan sengketa pemilihan umum kepala daerah Tapteng di Mahkamah Konstitusi. Bonaran diduga menyuap Akil sebesar Rp 1,8 miliar. (Baca: Diperiksa KPK, Bonaran Ungkap Peran Akbar Tandjung)

Namun belakangan, nama Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya Akbar Tandjung diseret ke perkara itu. Pengacara Bonaran, Tommy Sihotang, mengatakan, saat menjalani pemeriksaan di hadapan penyidik, kliennya menerangkan soal keterlibatan Akbar Tandjung.

"Yang dikatakan Bonaran adalah Akbar Tandjung bilang, 'Kalau kamu mau didukung Golkar, tolong nih si Sukran Jamilan Tanjung jadi wakilmu'," kata Tommy menirukan Bonaran di gedung KPK, Senin, 6 Oktober 2014.

Sukran yang akhirnya menjadi pasangan Bonaran itu disebut-sebut sebagai sepupu Akbar Tandjung. "Satu marga dengan Akbar, maka datang rekomendasi dari Golkar," ujar Tommy. (Baca: Kata Bambang Widjojanto Soal Tudingan Bonaran)

Setelah diperiksa sebagai saksi untuk Akil pada Januari 2014, Bonaran mengklaim tidak menyuap Akil. Bonaran malah menyebut wakilnya, Sukran, yang pernah bertemu dengan Akil. Sukran, menurut Bonaran, pernah bertelepon dan menemui Akil di kantor Akbar Institute pada 8 atau 9 April 2011.

MUHAMAD RIZKI

Berita terpopuler lainnya:

Pelantikan Presiden: SBY Menangis, Jokowi Kaku
Surat Terbuka Anas Urbaningrum untuk Jokowi
Misteri Amien Rais yang Absen di Pelantikan Jokowi

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

6 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

9 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

11 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

14 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

15 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

17 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

17 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

19 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

21 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya