Curhat Orang Tua Murid tentang Kurikulum 2013  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 17 Oktober 2014 12:23 WIB

Seorang siswi menunjukan buku pelajaran baru kurikulum 2013 di SMA 68 Jakarta (15/07). Di mulai hari ini Kemendikbud menerapkan kurikulum baru 2013 saat seluruh siswa dan siswi masuk sekolah hari pertama. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Kurikulum 2013 masih menjadi topik perdebatan oleh berbagai kalangan, termasuk para orang tua murid. Julia Afianto, orang tua murid, memberi penilaiannya terhadap kurikulum terbaru ini. "Saya mendukung kurikulum ini," katanya di Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2014.

Menurut Julia, Kurikulum 2013 bagus untuk menambah nilai moral bagi anak-anak zaman sekarang. Anak masa kini dinilainya sangat pintar, tapi tidak dibarengi dengan akhlak yang baik. "Sopan santunnya mengalami kemunduran, apalagi dibandingkan dengan saat saya sekolah dahulu," kata wanita 47 tahun ini. Selain soal akhlak, Kurikulum 2013 juga dinilai baik karena bisa menerapkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Melatih anak-anak membuat laporan serta membuat anak lebih aktif.

Namun Julia mengaku masih ada kendala dalam pelaksanaannya. Ibu dua anak ini mengatakan Kurikulum 2013 sedikit sulit diterapkan untuk anak-anak sekolah dasar. Kurikulum yang mengharuskan anak melakukan penelitian akan sangat sulit ketika guru kurang memberikan arahan kepada muridnya.

Ketika orang tua ingin membantu anaknya, mereka juga bingung karena buku panduan untuk siswa itu belum didapat. "Beruntung kalau gurunya sudah kreatif dan mengarahkan dengan baik. Tapi masih banyak yang belum tahu bagaimana caranya," ujarnya. Saat orang tua hendak membimbing anak-anaknya, mereka jadi bingung karena buku panduan kurikulum itu belum diterima.

Untuk anak-anak sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, Julia menilai tugas yang diberikan terlalu banyak. Saking banyaknya, kata Julia, anak hampir tidak memiliki waktu untuk mengerjakan. "Kalau rumahnya jauh, sampai rumah, anak sudah lelah, tapi tugasnya masih menumpuk. Besok, pukul 06.30, sudah harus sampai sekolah lagi," tutur ibu yang salah satu anaknya sudah duduk di kelas XI sekolah menengah kejuruan itu.

Julia berharap, apabila pemerintah ingin mengubah kurikulum yang ada, persiapan seharusnya dilakukan sejak lama. Guru-guru diharapkannya bisa dilatih untuk mempersiapkan kurikulum baru itu. Infrastruktur juga dipersiapkan terlebih dahulu, semisal kebutuhan akses Internet di setiap perpustakaan sekolah. "Buku bisa dicetak dahulu. Kalau seperti ini, terkesan terburu-buru," katanya.

MITRA TARIGAN

Topik terhangat:
Pelantikan Jokowi
| Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD


Berita terpopuler lainnya:
Manajer Lion Air Damprat Penumpang Pesawat

Siapa Andika Perkasa, Komandan Paspampres Jokowi?

Jokowi Jadi Presiden, Ahok Ajukan Satu Permintaan

Berita terkait

Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

30 hari lalu

Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

Penilaian ini berbeda dari pernyataan sikap Sekretaris Jenderal Kwarnas Gerakan Pramuka periode 2018-2023, Mayjen TNI (Purn) Bachtiar Utomo.

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarda Ini Setuju Pramuka Tidak Wajib di Sekolah, Kenapa?

31 hari lalu

Ketua Kwarda Ini Setuju Pramuka Tidak Wajib di Sekolah, Kenapa?

Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan pun dianggapnya rancu dengan Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila.

Baca Selengkapnya

Peraturan Baru Menteri Nadiem Soal Pramuka, Kemendikbudristek Tegaskan Ini

31 hari lalu

Peraturan Baru Menteri Nadiem Soal Pramuka, Kemendikbudristek Tegaskan Ini

Penjelasan menyusul hangatnya perbincangan mengenai Pramuka beberapa hari belakangan menyusul terbitnya Peraturan Mendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Apa Arti P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ini Tujuan, Prinsip, dan Manfaatnya

22 Agustus 2023

Apa Arti P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ini Tujuan, Prinsip, dan Manfaatnya

Apa itu P5 dalam Kurikulum Merdeka?

Baca Selengkapnya

Membedah Struktur Kurikulum Merdeka Tingkat SMA Sederajat

6 Agustus 2023

Membedah Struktur Kurikulum Merdeka Tingkat SMA Sederajat

Kurikulum Merdeka dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknoligi pada tahun 2022 sebagai pengganti kurikulum 2013.

Baca Selengkapnya

Menengok Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah dan Kendalanya

20 Juli 2023

Menengok Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah dan Kendalanya

Implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah memiliki sejumlah kendala di lapangan. Di antaranya adalah tidak semua guru mau move on.

Baca Selengkapnya

Rincian Kurikulum Merdeka dan Tujuan Penerapannya

13 Juli 2023

Rincian Kurikulum Merdeka dan Tujuan Penerapannya

Kurikulum Merdeka merupakan konsep pembelajaran bertujuan mendalami dan mengembangkan minat serta bakat masing-masing siswa.

Baca Selengkapnya

Menilik Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

12 Juli 2023

Menilik Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Terdapat beberapa perbedaan dari Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Baca Selengkapnya

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

3 Juni 2023

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.

Baca Selengkapnya

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

6 April 2023

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.

Baca Selengkapnya