TEMPO Interaktif, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta lampu papan reklame yang kurang penting di jalan raya dipadamkan sementara untuk mengurangi pemakaian listrik. Penghematan itu dilakukan berkaitan dengan turunnya kemampuan suplai Perusahaan Listrik Negara (PLN) akibat terhentinya pasokan gas ke PLTGU Muara Karang dan PLTGU Tanjung Priok.Kalla juga memerintahkan penghematan listrik di instansi pemerintah, misalnya dengan mengurangi pemakaian AC dan kulkas. Kantor pemerintah diminta tutup pukul 17.00, setelah itu pemakaian listrik yang tidak penting harus dimatikan. Kalangan industri juga diinstruksikan untuk melakukan penghematan, terutama pada saat beban puncak pukul 17.00-22.00. "Ini penting untuk saving energi," ujarnya saat melakukan pemeriksaan mendadak ke PLTGU Muara Karang, Jakarta, Rabu. Menurutnya, penghematan listrik itu jauh lebih baik untuk menghindari resiko pemadaman bergilir yang kemungkinan besar terjadi. Ancaman pemadaman bergilir mencuat beberapa hari terakhir. Ini terkait dengan kegiatan perbaikan fasilitas gas oleh BP West Java selama 14 hari sejak 23 Mei 2005. Pasokan gas ke pembangkit Muara Karang dan Tanjung Priok pun terhenti, dan digantikan dengan Bahan Bakar Minyak (BBM). Akibatnya, terjadi penurunan kapasitas sekitar 386 megawatt menjadi 14.614 megawatt (MW). Setelah perbaikan nanti, diharapkan pasokan gas bisa meningkat dari 210 menjadi 265 juta kaki kubik per hari. Berdasarkan perhitungan PLN, tambahan gas sebesar 55 juta kaki kubik per hari itu bisa meningkatkan suplai sekitar 350 MW. Pengalihan penggunaan bahan bakar dari BBM menjadi gas itu diperkirakan akan menghemat biaya produksi sekitar Rp 750 miliar per tahun. Retno