Analisis Perubahan PAN dan PKS di Koalisi Prabowo  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 14 Oktober 2014 16:45 WIB

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (Ketiga dari kiri) dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta (kedua dari kanan) menyaksikan penyerahan surat penandatanganan kontrak politik di Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera di Jalan TB Simatupang, Jakarta, Sabtu (17/5). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia, Lucius Karus, mengatakan suasana transaksional lebih terasa di koalisi pendukung Prabowo ketimbang pengusung Joko Widodo. Ia menyebutkan citra partai ideologis seperti Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kini tak sekuat dulu. "Sekarang mereka menjadi pragmatis," kata Lucius saat dihubungi, Selasa, 14 Oktober 2014.

PAN, kata dia, adalah partai yang identik dengan cita-cita reformasi yang ingin mengembalikan kekuasaan ke tangan rakyat. Begitu pula PKS, yang lahir dari rahim aktivis kampus dan turut menumbangkan Orde Baru. (Baca: PKS Incar Pimpinan Komisi Agama)

Kini, kata Lucius, PAN dan PKS justru masuk ke koalisi pro-Prabowo, yang dituding sebagai bagian dari Orde Baru. Menurut dia, idealisme yang bergeser menjadi pragmatis ini tercermin dari sikap kedua partai itu yang mendukung pemilihan kepala daerah oleh DPRD dan ikut bagi-bagi kursi DPR. (Baca: Komentari FPI, Megawati Ditanya Balik)

Hari ini DPR mengagendakan pemilihan pimpinan komisi. Lucius memprediksi pucuk pimpinan alat kelengkapan parlemen ini bakal disapu bersih koalisi pro-Prabowo. Lucius melihat rekam jejak anggota koalisi itu selama ini, yang mengklaim lebih mementingkan musyawarah dan tak mengejar jabatan di parlemen. Namun, kata dia, kenyataannya, koalisi itu justru merebut posisi-posisi strategis. "Kalau mendengar koalisi mau lobi, itu hanya busa-busa saja," katanya. (Baca juga: 3 Orang Ini Calon Kuat Jaksa Agung Kabinet Jokowi)

Kemenangan koalisi pro-Prabowo dimulai sejak Undang-Undang MD3, yang mengatur tentang susunan pimpinan di DPR, DPD, DPRD, dan MPR, disahkan. Dengan pengesahan itu, kata dia, pimpinan komisi akan dipilih secara paket dan hampir pasti akan terjadi pemungutan suara.

"Logikanya, anggota koalisi yang terbanyaklah yang akan menang," kata Lucius. Bersama Partai Demokrat, koalisi pro-Prabowo memiliki 353 kursi. Sedangkan koalisi pro-Jokowi hanya punya 207 kursi.

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Topik terhangat:
Mark Zuckerberg | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD

Berita terpopuler lainnya:
Sri Mulyani Calon Menteri, DPR: Rakyat Dikibuli
Tak Lagi Jubir KPK, Johan Budi Naik Pangkat
Zuckerberg ke Jokowi, Blusukan Itu Apa?
Foto Selfie dengan Warga, Zuckerberg Minta Syarat

Berita terkait

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

2 hari lalu

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

19 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.

Baca Selengkapnya

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

21 Juli 2023

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

Erwin Aksa memastikan bahwa arah politik Golkar akan selalu berada di pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

15 Juli 2023

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Airlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP

5 Juni 2023

Airlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP

Airlangga menyebut dirinya bahkan baru bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Sabtu malam kemarin.

Baca Selengkapnya

PKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga

5 Mei 2023

PKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga

Airlangga menjelaskan, Golkar sedianya sudah membentuk tim teknis untuk koalisi inti.

Baca Selengkapnya

Dua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi

2 Mei 2023

Dua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi

Menurut Airlangga, pertemuan dengan Jokowi ini lebih banyak membahas kondisi perekonomian ke depan. Adakah bahas politik?

Baca Selengkapnya

Politikus PKB Bilang Cak Imin dan Airlangga Bertemu Rabu Besok

2 Mei 2023

Politikus PKB Bilang Cak Imin dan Airlangga Bertemu Rabu Besok

Halalbihalal DPP PKB dan DPP Golkar itu digelar di Resto Plataran Senayan.

Baca Selengkapnya

PAN Yakin Diajak Berkoalisi Partai Lain karena Merepresentasikan Muhammadiyah

30 April 2023

PAN Yakin Diajak Berkoalisi Partai Lain karena Merepresentasikan Muhammadiyah

Bukan hanya jemput bola, Eddy menyebut pihak lain juga berupaya menjangkau PAN untuk berkomunikasi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Bakal Kumpulkan Lagi Ketua Umum Partai Koalisi

26 April 2023

Jokowi Disebut Bakal Kumpulkan Lagi Ketua Umum Partai Koalisi

Sebelumnya pada 2 April 2023, Jokowi juga sudah bertemu dengan lima ketua umum partai koalisi. Tak mengundang Surya Paloh.

Baca Selengkapnya