TEMPO Interaktif, Wonogiri:Sebanyak 29.548 siswa di Wonogiri dari berbagai tingkat pendidikan terancam putus sekolah menyusul ketidaktersediaan dana pendidikan bagi mereka. Pada tahun ajaran 2004/2005 ini, Wonogiri hanya mendapatkan dana kompensasi di bidang pendidikan yang ditujukan langsung ke siswa dalam bentuk bea siswa sebesar Rp 7,29 miliar. Dana sebesar itu hanya cukup untuk membantu sekitar 23 persen siswa yang berasal dari keluarga miskin. "Jumlah siswa yang berasal dari keluarga miskin mencapai 72.832 orang atau sekitar 40 persen dari keseluruhan siswa yang ada, baik dari SD/MI hingga SMA yang jumlahnya sebanyak 182.079 orang," ujar Kepala Dinas Pendidikan Nasional Wonogiri, Bambang Eko Sarwono, Rabu (25/5).Menurut dia, beasiswa dana kompensasi atau yangdikenal sebagai beasiswa BKM tersebut sebenarnyamengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Padatahun 2003/2004 Wonogiri mendapatkan alokasi danasebesar Rp 6,57 miliar. Tetapi di sisi lain, jugaterjadi kenaikan jumlah siswa yang tidak mampu yangmencapai 40 persen. "Siswa yang menikmati bea siswa sebanyak 43.284 orang, jadi masih ada kekurangan hingga 17 persen," tambahnya. Pada tahun ini, Dinas Pendidikan Nasional Wonogirimencatat terdapat 633 siswa yang mengalami putussekolah karena alasan ketidaktersediaan biayapendidikan. Angka tertinggi di tingkat SMP yakni sebanyak 340 orang, SMA (191) dan tingkat SD (103). Imron Rosyid