Fahri: Ada Usul Penambahan Subkomisi di DPR  

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 10 Oktober 2014 17:38 WIB

Gubernur DKI Jakarta sekaligus Presiden terpilih, Joko Widodo, bersama Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi, meninggalkan ruangan usai mendengarkan rapat pandangan para fraksi-fraksi partai di Gedung DPRD, Jakarta, 6 Oktober 2014. Seluruh fraksi menerima pengunduran diri Jokowi dari Gubernur DKI. TEMPO/Dasril Roszandi.

TEMPO.CO, Jakarta - Adanya perubahan struktur kementerian di pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo mendatang, menurut Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah, tidak berdampak terhadap penambahan komisi di DPR terkait mekanisme rapat kerja pemerintah dan DPR.

"Komisi tidak ditambah. Namun, akan ada sub-komisi," ujar Fahri, politikus dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, di gedung Nusantara III DPR, Jumat, 10 Oktober 2014. Saat ini komisi DPR terdiri atas sebelas komisi. (Baca: Dijegal di DPR, Jokowi Tetap Buka Peluang Koalisi)

Meski begitu, ujar Fahri, usul penambahan sub-komisi ini baru sebatas usulan yang nantinya akan diajukan kepada semua fraksi.

Fahri mengatakan DPR masih menunggu perubahan nama kementerian yang akan diajukan pemerintah seusai pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober mendatang. "Kami masih menunggu."

Ketua DPR Setya Novanto mengatakan DPR sangat berhati-hati terhadap berbagai usulan perubahan komisi. "Kami berhati-hati. Usulannya banyak," kata Setya di gedung DPR. (Baca: Pro-Prabowo Kuasai MPR/DPR, Ical: Skenario Allah)

Apalagi, kata Setya, penambahan komisi otomatis akan memerlukan penambahan perangkat. Misalnya, persiapan seperti sarana-prasarana dan sumber daya manusia. "Itu harus dipersiapkan secara matang," kata Setya.

Namun, hal itu belum menjadi prioritas DPR saat ini. Menurut Setya, pimpinan menginginkan produktivitas semua anggota DPR bisa berjalan baik dan efisien. "Intinya produktivitas harus baik," ujar Setya, yang juga politikus asal Golkar.

TRI SUSANTO SETIAWAN




Berita terpopuler lainnya:
Dijegal DPR, Jokowi Tak Segan Keluarkan Hak Veto
Ormas Anarkistis, Jokowi: Gebuk Saja
Krisis, Gudang Garam PHK 2.000 Karyawan

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

4 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

5 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

6 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya