Sejumlah anggota Basarnas mengevakuasi korban kapal tenggelam ke Kapal Negara 225 Basarnas di Pelabuhan Raas, Sumenep, Jawa Timur, Rabu 8 Oktober 2014. ANTARA/Seno
TEMPO.CO, Banyuwangi - Badan SAR Nasional melansir bahwa penumpang di kapal motor Jabal Nur berjumlah 51 orang. "Ternyata ada 2 penumpang lagi selain 49 orang," kata koordinator SAR pencarian korban Jabal Nur, Rudi Prahara, Jumat, 10 Oktober 2014.
Dua penumpang yang belum juga ditemukan tersebut adalah warga Pulau Goa-goa, Madura. Menurut Rudi, diketahui ada dua penumpang lagi setelah petugas Kecamatan Raas melakukan pendataan kembali dengan mewawancarai para korban selamat. "Semoga jumlah korban tidak bertambah lagi," kata Rudi. (Baca: Kesaksian Korban Sebelum Jabal Nur Karam)
Jumat pagi tadi, Basarnas telah mengirim 40 kantong mayat tambahan ke Pulau Raas dengan perahu tradisional. Penambahan tersebut karena jumlah kantong mayat di Pulau Raas mulai menipis.
Tim SAR baru berhasil menemukan 28 korban sejak Rabu hingga Kamis kemarin. Para korban tersebut terdiri dari 20 korban meninggal dan 8 korban selamat. Para korban langsung dibawa ke Pulau Raas karena ditemukan di sekitar perairan Raas. (Baca: Lambung Pecah Awali Tragedi Perahu Jabal Nur)
Kapal motor Jabal Nur mengangkut rombongan calon pengantin pria dari Desa Brakas, Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura. Mereka menuju Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, untuk melangsungkan pernikahan.
Perahu yang dinakhodai Munib itu berangkat dari Raas pada Senin, 6 Oktober, pukul 09.00 WIB. Namun, sekitar pukul 15.00, perahu berkapasitas 60 orang tersebut pecah dihantam ombak lalu karam di Pulau Takat Mas, Situbondo. (Baca: 22 Penumpang Perahu Jabal Nur yang Karam Ditemukan)