TEMPO.CO , Jakarta: Research dan Program Manager Perkumpulan Prakarsa, Victoria Fanggidae, menyebutkan data yang cukup mengejutkan. "Dalam satu jam, satu orang ibu meninggal akibat hamil dan melahirkan di Indonesia, " katanya pada acara Konferensi Nasional Satu Dekade Prakarsa, di Crown Plaza Jakarta pada Selasa, 7 Oktober 2014.
Menurut Ria, sapapaan Victoria, data itu didapatnya dari Global Burden Disease 2013 (interval 7010 - 12.079). Pada tahun 2013, terdapat 9352 ibu yang meninggal dalam setahun. Artinya, terdapat 779 orang ibu yang wafat dalam sebulan, atau 25 ibu dalam sehari.
Jumlah itu ditambah dengan data Deklarasi Milenium atau MDGs 5 tentang angka kematian ibu, yang cukup tinggi. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, jumlah kematian ibu mencapai 359. "Padahal sesuai target MDGs nomor 5, pada 2015 harusnya mencapai 102 saja," katanya.
Ria menjelaskan berbagai faktor yang masih menjadi masalah dalam hal penanggulangan angka kematian ibu melahirkan itu. Pertama, menurutnya, dalam hal infrastruktur, masih banyak ibu yang tinggal di pelosok sehingga saat hendak melahirkan, ia terlalu sulit mendapat perawatan. "Masih banyak masyarakat kita yang tinggal di daerah terpencil, sehingga terkadang untuk mendapatkan perawatan harus menggunakan perahu atau transportasi yang sulit," katanya.
Kedua, kata Ria, urusan sumber daya manusianya. Ia mengakui bahwa jumlah bidan untuk membantu kelahiran para ibu di Indonesia sangat banyak. "Namun distribusinya yang masih kurang bagus, " katanya. Di daerah hanya ada sedikit sekali bidan yang harus menangani banyak masyarakat di daerah itu. Kemudian, faktor pengetahuan para ibu, serta masyarakat pun masih dinilainya kurang sehingga mengakibatkan beberapa masalah dalam menangani para ibu hamil serta melahirkan.(Baca; Menkes Kaget Angka Kematian Ibu Bayi Masih Tinggi)
Wakil Menteri Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, mengakui masalah kematian ibu salah satunya karena faktpor infrastruktur. Di daerah pedalaman seperti Papua, dan Papua Barat, infrastuktur masih kurang memadai.
Namun ada pula daerah yang infrastrukturnya sudah bagus, namun sumber daya manusianya masih kurang. Ia mengatakan ada salah satu daerah yang sudah dibangunkan rumah sakit oleh pemerintah. "Sayangnya, sumber daya manusia mereka kurang sehingga rumah sakit itu tidak terurus, rumput liar tumbuh di mana-mana. Makanya, infrastruktur itu harus dibarengi dengan SDM yang berkualitas, kompeten dan berdedikasi tinggi," katanya mengingatkan.
MITRA TARIGAN
Berita Lain
Ada Udang di Balik Perpu SBY dan Koalisi Prabowo
Terima PPP, Koalisi Jokowi Siapkan Kursi Wakil MPR
Gerindra Menentang Pembubaran FPI
Berita terkait
BKKBN Perkuat Kemitraan Program Bangga Kencana dan Stunting
2 hari lalu
Pentingnya data yang presisi untuk penguatan kemitraan agar mencegah stunting.
Baca SelengkapnyaBamsoet Soroti Isu Stunting, Anak Putus Sekolah juga Kematian Ibu dan Bayi
4 Maret 2024
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengatakan, negara harus memberi perhatian lebih kepada masyarakat yang lemah dan berkekurangan, dengan berpijak pada data-data resmi tentang stunting, anak putus sekolah, hingga kematian ibu dan bayi.
Baca SelengkapnyaAngka Kematian Ibu di Jakarta Turun, Sempat Naik saat Pandemi
13 Mei 2023
Kabar baik. Angka kematian ibu di DKI Jakarta yang sempat naik di masa pandemi kini kembali turun
Baca SelengkapnyaAsal Usul Hari Bidan Sedunia, Ini Tema di Tahun 2023
5 Mei 2023
Hari Bidan Sedunia atau International Day of the Midwife (IDM) dirayakan setiap tanggal 5 Mei setiap tahunnya. Hari Bidan Sedunia dirayakan sebagai bentuk penghomatan kepada profesi bidan yang selalu melayani masyarakat dalam kebidanan dan ginekologi.
Baca SelengkapnyaTekan Kasus Kematian Ibu dan Anak, RSHS Bandung Bangun Gedung 8 Lantai
17 November 2022
Pembangunan Gedung Pusat Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSHS Bandung dibiayai oleh Islamic Development Bank (IsDB).
Baca SelengkapnyaBuku Kesehatan Ibu dan Anak Bisa Jadi Pedoman Orang Tua Cegah Anak Stunting
25 Juli 2022
Keluarga memiliki peran dalam menurunkan angka stunting atau kekerdilan. Caranya dengan gunakan buku kesehatan ibu dan anak.
Baca SelengkapnyaPentingnya Peran Bidan Cegah Masalah Prenatal
26 Januari 2022
Good Doctor memberikan akses dan memperkenalkan layanan kesehatan digital bagi bidan dalam menangani kasus prenatal
Baca SelengkapnyaTekan Kematian Ibu dan Bayi, Menteri Muhadjir Effendy Dorong Program Ayah Siaga
11 Juni 2021
Muhadjir Effendy menerangkan, secara teknis, program Ayah Siaga merupakan kelas ibu hamil dengan aneka permainan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Thailand Bakal Bantu Carikan Pasangan Untuk Warganya yang Jomblo
13 Februari 2021
Kementerian Kesehatan Thailand meluncurkan program "Marriage for Building Nation" yang akan membantu mencarikan pasangan bagi warganya yang jomblo.
Baca SelengkapnyaIlmu Kesehatan Reproduksi Kunci Atasi Angka Kematian Ibu Anak
19 Juli 2019
Kematian ibu dan anak masih menjadi masalah yang harus dihadapi masyarakat Indonesia. Apa saja penyebab tingginya kematian ibu dan anak?
Baca Selengkapnya