TEMPO.CO, Pontianak - The Royal Brunei Police Force atau kepolisian Brunei memburu seorang pelaku kejahatan penipuan surat berharga ke Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa, 30 September 2014. Polisi Brunei meminta bantuan dari Kepolisian Daerah Kalimantan Barat untuk mengejar penjahat itu.
Kepala Polda Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Aries Sulistyanto mengatakan pelaku kejahatan penipuan bank notes atau surat berharga itu adalah warga Brunei Darussalam yang melarikan diri ke Pontianak. "Penyidik polisi Brunei dengan pangkat superintendent atau setara dengan ajun komisaris besar polisi datang beserta beberapa anggotanya," kata Arief. Polisi Brunei itu juga didampingi oleh Interpol.
Polisi telah mendatangi alamat yang diberikan oleh polisi Brunei. "Tetapi rumah tersebut kosong," kata Arief. Selanjutnya, untuk penyidikan lebih lanjut akan diserahkan kepada Polda Kalimantan Barat.
Selain mengejar buronan, kepolisian dari Brunei itu juga datang untuk mengembalikan senjata milik salah satu bintara Polri yang juga ajudan Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman. "Ajudan tersebut lupa membawa surat keterangan untuk membawa senjata api, sehingga senjata tersebut disita," kata Arief.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Serang Komisaris Polisi Yudis Wibisana langsung menerima penyerahan senjata api jenis revolver itu.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
13 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.