Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Prabowo Subianto- Hatta Rajasa bersiap menyambut simpatisan dan para tokoh politik saat menggelar acara Halalbihalal di rumah Polonia, Jakarta Timur, 3 Agustus 2014. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan pers asing menyerang Koalisi Merah Putih seusai Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah disahkan dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat kemarin. Beleid ini menghapus mekanisme pemilihan langsung dan dikembalikan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
"Begitu kami memenangi voting, pers asing langsung begitu keras menyerang dan mengomentari kami," kata Prabowo saat Silaturahmi dan Orientasi Anggota DPR RI Periode 2014-2019 Koalisi Merah Putih di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat, 26 September 2014.(Baca:PDIP Bantu Jika Ada yang Uji Materi UU Pilkada)
Prabowo mempertanyakan reaksi pers asing ini. "Ada unsur apa dia ngurusin Indonesia? Memangnya dia kasihan sama kita?" ujar Prabowo. "Kalau rakyat kita miskin, dia kasihan? Ratusan juta di bawah garis kemiskinan, dia kasihan?"
Menurut dia, pers asing memang menginginkan Indonesia menjadi sapi perahan yang tak boleh mati agar bisa terus diperah. "Harus dipelihara, kalau perlu gemuk. Dikasih rumput, tapi hidungnya dicucut," kata Prabowo. "Itu yang mereka kehendaki. Dari dulu sampai sekarang."(Baca:KPK: Pilkada oleh DPRD Tak Transparan & Akuntabel)
Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menilai, ada persoalan yang akan terjadi seusai DPR mengesahkan UU Pilkada.