Pro-Kontra UU Pilkada Versi Forum Rektor  

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 26 September 2014 16:46 WIB

Proses penghitungan voting saat rapat paripurna dengan agenda pembahasan pengesahan RUU Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Jumat 26 September 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Surakarta - Forum Rektor Indonesia menilai pengesahan undang-undang tentang pemilihan kepala daerah oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah memiliki makna berbeda. Bagi pendukung pilkada oleh DPRD, alasannya untuk efisiensi dan mencegah praktek politik uang.

"Tapi bagi pihak yang mendukung pilkada langsung, pemilihan pilkada oleh DPRD adalah kemunduran demokrasi," kata Ketua Forum Rektor Indonesia Ravik Karsidi di Surakarta, Jumat, 26 September 2014. (Baca: PDIP Bantu Jika Ada yang Uji Materi UU Pilkada)

Ravik menegaskan Forum Rektor tidak ingin terlalu mencampuri dan terlibat dalam perdebatan antarkedua pendukung. Toh UU Pilkada sudah disahkan dan dipastikan setelah ini kepala daerah dipilih oleh anggota Dewan. "Ini keputusan politik lewat voting. Mau tidak mau harus dijalankan."

Kembali digunakannya mekanisme pemilihan kepala daerah oleh DPRD, menurut Ravik, lebih baik dimaknai sebagai proses transisi menuju demokrasi Indonesia yang lebih baik. "Kita sama-sama berharap keputusan itu sebagai upaya menuju kematangan demokrasi," kata Ravik. (Baca: Bertemu KPK, Tim Transisi Bahas UU Pilkada)

Saat ini masyarakat tinggal menguji apakah klaim para pengambil keputusan bahwa pilkada oleh DPRD bisa mengefisienkan anggaran dan mencegah terjadinya politik uang benar terjadi. "Masyarakat kini harus mengefektifkan mekanisme kontrol." (Baca: RUU Pilkada, SBY Kecewa Voting DPR)

Ravik menilai partai-partai harus berani menampilkan kader atau calon kepala daerah yang kredibel ke depan. Jika masih seperti ini, yaitu petinggi partai dikuasai tokoh senior, dia pesimistis pilkada oleh DPRD akan membuat pemerintahan lebih baik.

"Partai harus berani mencalonkan kepala daerah yang kredibel dan pilihan rakyat. Anggota Dewan harus benar-benar menjadi representasi keinginan rakyat," kata Ravik.

Yang tidak kalah penting, pihaknya mengusulkan kepada pemerintahan baru agar menghidupkan kembali rencana pembangunan jangka panjang. Sehingga lebih menjamin kestabilan pemerintahan.

Menurutnya dengan perencanaan arah pembangunan negara untuk jangka panjang, siapa pun pemerintahnya tidak akan seenaknya mengubah aturan. Termasuk di antaranya dalam hal mekanisme pemilihan kepala daerah.

UKKY PRIMARTANTYO

Terpopuler:

RUU Pilkada, Kubu Jokowi di Ambang Kekalahan
Bendera PKS Dibakar, Jumhur: Massa Marah
Peta RUU Pilkada: Kubu Prabowo 233, Jokowi 237
Kisruh RUU Pilkada, Bendera PKS Dibakar

Berita terkait

Ramai-Ramai Sivitas Akademika Kritik Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Klaim Banyak yang Membela Presiden

6 Februari 2024

Ramai-Ramai Sivitas Akademika Kritik Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Klaim Banyak yang Membela Presiden

TKN Prabowo-Gibran mengklaim banyak sivitas akademika yang membela Jokowi. Muzani menyebut salah satunya adalah Forum Rektor.

Baca Selengkapnya

Forum Rektor Sampaikan Unek-unek kepada Jokowi, Singgung Program Kampus Merdeka

18 Januari 2024

Forum Rektor Sampaikan Unek-unek kepada Jokowi, Singgung Program Kampus Merdeka

Ketua Forum Rektor Indonesia Mohammad Nasih mengatakan implementasi Kampus Merdeka saat ini masih kurang optimal. Saat ini, ada sejumlah persoalan yang muncul karena ada banyak hal yang menghantui perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketua Forum Rektor 2023-2024, Rektor Unesa Siap Laksanakan Arahan Presiden

16 Januari 2024

Jadi Ketua Forum Rektor 2023-2024, Rektor Unesa Siap Laksanakan Arahan Presiden

Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Nurhasan terpilih sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) periode 2023-2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Jokowi Saat Kunjungi Kampus di AS: Mahasiswa Indonesia Cuma 5, Terbanyak Cina

15 Januari 2024

Cerita Jokowi Saat Kunjungi Kampus di AS: Mahasiswa Indonesia Cuma 5, Terbanyak Cina

Menurut Jokowi, SDM yang berkualitas merupakan potensi terpenting untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

Baca Selengkapnya

Jumlah Lulusan Pascasarjana Indonesia Kalah dengan Vietnam, Jokowi Ingin Penerima Beasiswa LPDP Naik 5 Kali Lipat

15 Januari 2024

Jumlah Lulusan Pascasarjana Indonesia Kalah dengan Vietnam, Jokowi Ingin Penerima Beasiswa LPDP Naik 5 Kali Lipat

Jokowi menyatakan hal itu untuk mengejar ketertinggalan rasio jumlah lulusan pascasarjana di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kaget Jumlah Lulusan S2 dan S3 di Indonesia di Bawah Satu Persen Populasi Produktif

15 Januari 2024

Jokowi Kaget Jumlah Lulusan S2 dan S3 di Indonesia di Bawah Satu Persen Populasi Produktif

Jokowi mengaku kaget saat mengetahui jumlah lulusan S2 dan S3 di Indonesia masih sangat rendah.

Baca Selengkapnya

Bertemu Forum Rektor, Jokowi Minta Dibuatkan Formulasi Langkah Indonesia Jadi Negara Maju

7 November 2023

Bertemu Forum Rektor, Jokowi Minta Dibuatkan Formulasi Langkah Indonesia Jadi Negara Maju

Jokowi dan para rektor membahas mengenai tantangan masa depan Indonesia. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Rektor Unair Didapuk Jadi Ketua Forum Rektor Indonesia 2022-2023

31 Oktober 2022

Rektor Unair Didapuk Jadi Ketua Forum Rektor Indonesia 2022-2023

Rektor Unair M. Nasih dikukuhkan sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia menggantikan Panut Mulyono yang merupakan Rektor UGM 2017-2022.

Baca Selengkapnya

Apakah Forum Rektor itu? Rektor UGM Panut Mulyono Menjadi Ketua FRI

28 Juli 2021

Apakah Forum Rektor itu? Rektor UGM Panut Mulyono Menjadi Ketua FRI

Rektor UGM Panut Mulyono menjabat Ketua Forum Rektor Indonesia periode 2021-2022. Apakah Forum Rektor Indonesia?

Baca Selengkapnya

Rektor UGM Panut Mulyono Dikukuhkan sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia

28 Juli 2021

Rektor UGM Panut Mulyono Dikukuhkan sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia

Rektor UGM Prof Panut Mulyono dikukuhkan sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia periode 2021-2022.

Baca Selengkapnya