Per September, DKPP Terima 830 Pengaduan Pemilu

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 18 September 2014 09:17 WIB

Ketua DKPP Jimly Asshiddiqi. ANTARA/Ismar Patrizki

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu telah menerima 830 perkara atau pengaduan kode etik penyelenggaraan pemilihan umum sepanjang tahun 2014 hingga September. Dari jumlah itu, perkara yang disidangkan sebanyak 291. Sedangkan sisanya, 539 perkara, tidak diproses di persidangan.

"Jumlah ini lebih banyak daripada yang diterima Mahkamah Konstitusi yang 700-an (pengaduan)," kata Jimly ketika ditemui di gedung DKPP, Jakarta, Rabu, 17 September 2014. (Baca: Jimly : RUU Pilkada Cerminkan Kepentingan Golongan)

Dari 291 perkara yang disidangkan, ujar Jimly, 781 orang penyelenggara pemilu dari seluruh wilayah di Indonesia menjadi teradu. Hasilnya, yang tidak terbukti melanggar kode etik sebanyak 380 orang, sehingga nama baik mereka akan direhabilitasi. Adapun jumlah teradu yang terbukti melanggar kode etik ada 401 orang, terdiri atas 255 orang diberhentikan sementara, 5 orang diberhentikan secara tetap dari statusnya sebagai anggota, dan 1 orang diberhentikan sebagai ketua. (Baca: Jimly Asshiddiqie: Pilkada di DPRD 'Bunuh' KPUD)

Perkara-perkara yang telah diputuskan, tutur Jimly, hendaknya menjadi bahan pembelajaran untuk Indonesia bagi para penyelenggara pemilu di pusat, provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh wilayah Indonesia. Pembelajaran tersebut penting untuk meningkatkan kualitas pemilu di masa yang akan datang.

Kemarin, DKPP menggelar 25 perkara pelanggaran kode etik penyelenggaraan pemilu. Jumlah teradu ada 53 orang. Hasil sidang pleno yang terbuka untuk umum ini lalu memutuskan 27 orang direhabilitasi dan 22 orang diberi peringatan. Satu di antaranya yakni Ida Farida, Ketua KPU Kalimantan Timur, yang dikenai sanksi berupa peringatan keras dan diberhentikan dari jabatannya. Lalu, ada empat orang yang diberhentikan tetap. (Baca: RUU Pilkada, Jimly: Dua Opsi Konstitusional)

"Empat orang yang diberhentikan perinciannya adalah tiga orang dari KPU Kabupaten Maros dan satu orang dari Komisi Independen Pemilihan Kota Sabang," kata Jimly. Ia berharap penyelenggaraan pemilu legislatif dan presiden lima tahun yang akan datang dapat berjalan lebih baik.

Setelah membacakan putusan sidang, Jimly menyampaikan opininya terkait dengan pemilihan kepala daerah. "Kita tunggu bagaimana perkembangan pembahasan RUU Pilkada di DPR. Mudah-mudahan hasilnya tidak ekstrem. Mengelola dan membenahi negara ini tidak bisa dilakukan dengan ekstrem. Kalau ekstrem, itu dari nol menjadi seratus, terus balik lagi ke nol, kan tidak sehat," tutur Jimly.

Jimly berharap proses pembahasan RUU Pilkada di DPR berlangsung secara lebih obyektif mengenai substansi kebijakan publik di parlemen. "Jangan mudah terpengaruh hanya karena dua kubu. Dari sisi kami, penyelenggara pemilihan umum juga harus memperbaiki diri," kata Jimly.

RIDHO JUN PRASETYO


Baca juga:
Artidjo: Luthfi Lakukan Korupsi Politik
Malam Ini, JK Temui Jokowi Bahas Kabinet
Ini Harapan Ketua MK kepada Presiden Jokowi
ISIS Ancam Bunuh Paus Fransiskus
Pengemis Tua Simpan Rp 11 Juta di Tas Pinggang







Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

3 Mei 2019

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

Dari data laporan ke KPU, dana kampanye yang digunakan Jokowi - Ma'ruf tercatat lebih banyak 2,8 kali lipat dibandingkan Prabowo - Sandiaga.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

13 April 2019

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

Kesiapan merujuk kepada pengalaman sebagian caleg saat pemilu 2014 lalu

Baca Selengkapnya