Anggaran Riset 1 Persen dari APBN, SDM Jadi Lemah
Editor
Budi Riza
Selasa, 16 September 2014 13:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Aswatini mengatakan pemerintah Indonesia masih kesulitan mengembangkan sumber daya manusianya.
"Salah satu alasannya, karena kurangnya (pembangunan) infrastruktur di Indonesia," kata Aswatini di Auditorium LIPI, Jakarta Selatan, Selasa, 16 September 2014. (Baca: Gandeng Parpol, Jokowi Tak Ingkar Janji)
Menurut Aswatini, ketersediaan infrastruktur harus mengimbangi cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. "Faktanya, baik infrastuktur maupun perkembangan ilmu pengetahuan masih kurang di Indonesia," ujar Aswatini.
LIPI hari ini mengadakan seminar dan kuliah umum dengan presiden terpilih Joko Widodo. Tema yang diambil adalah "Menyambut Penguatan Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Kebijakan Pemerintah dan Pengembangan Nasional". (Baca: Pasar Kecewa terhadap Susunan Kabinet Jokowi)
Selain itu, salah satu alasan lain mengapa pengembangan SDM kurang adalah kurangnya penelitian. "Alasan penelitian kurang karena, ya, anggaran kurang," tutur Aswatini. Seperti yang diketahui, anggaran untuk penelitian di Indonesia kurang dari 1 persen dari APBN. "Padahal, kalau di negara lain, dana penelitian luar biasa," kata Aswatini.
Akan tetapi, menurut Aswatini, para peneliti juga harus bisa menerapkan penelitiannya secara nyata. "Jadi, enggak hanya tuntut dana, tapi hasil penelitiannya terbukti dengan nyata," ujar Aswatini. "Sehingga, pemerintah dan masyarakat dapat menikmati hasil penelitian tersebut."
ODELIA SINAGA
Berita Terpopuler
Ratusan Warga Prancis Berjihad untuk ISIS
Kapolri Didesak Ungkap Penyebab Jatuhnya MH370
Pengamat: Kabinet Jokowi Lebih Reformis dari SBY
Anggota DPRD Jakarta, Makan Uang Rakyat dan Bolos Rapat
Sore Ini, Kabinet Jokowi Diumumkan