Korban Gubernur Riau Puas dengan Pengakuan Annas  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 13 September 2014 11:08 WIB

Gubernur Riau, Annas Maamun, memperagakan apa yang dilakukan oleh WW yang diperankan oleh stafnya di Hotel Sultan, Jakarta, 11 September 2014. Anas Maamun, dengan tegas membantah dirinya melakukan pelecehan seksual seperti yang dituduhkan wanita berinisial WW. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara WW, korban dugaan tindak asusila Gubernur Riau Annas Maamun, Elza Syarief, mengaku puas dengan pengakuan Annas. Pada 11 September lalu Annas mengakui adanya dugaan tindak asusila itu. "Saya berterima kasih padanya. Pengakuannya jadi mantap. Tapi harus diingat, Annas sendiri yang memaksa WW melakukannya," kata Elza kepada Tempo, Jumat, 12 September 2014. (Baca: Pihak WW Siapkan Bukti Sangkal Gubernur Riau)

Sebelumnya, Annas melaporkan balik WW ke Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI atas dugaan fitnah, pencemaran nama baik, dan pemerasan. Ia membantah telah melecehkan WW. "Saya bersumpah demi Allah, saya tidak melakukan apa-apa terhadap WW. Tidak terjadi apa-apa di antara kami," ujar politikus Partai Golkar itu di sebuah hotel di Jakarta Pusat. Ia juga menuding tangan WW menyentuh alat vitalnya secara sukarela. (Baca: Annas Maamun Curhat Soal Isu Asusila)

Elza optimistis polisi memproses laporan kliennya terlebih dulu. "Polisi pasti tidak akan memprosesnya. Mereka menunggu putusan pengadilan klien saya. Jadi biarkan saja," kata Elza. Ia mengatakan seharusnya polisi tidak menerima laporan Annas. Sebab, laporan pria berusia 74 tahun itu berkaitan dengan laporan kliennya tentang dugaan pelecehan seksual pada 27 Agustus 2014. (Baca: Mahasiswa Minta Gubernur Annas Maamun Jangan Lari)

Annas diduga melanggar Pasal 289 KUHP tentang pemaksaan melakukan perbuatan cabul. Saat ini Elza mengaku masih mengumpulkan alat bukti yang menguatkan dugaan perbuatan Annas. Salah satu di antaranya adalah rencana kesaksian tiga orang yang diduga korban pelecehan Annas sebelumnya. Atas tuduhan kubu WW itu, Annas berkali-kali melontarkan bantahan.



ROBBY IRFANI




Berita lain:
Ini Alasan Pemerintah Tak Tarik RUU Pilkada
Terpidana Kasus Penembakan di Ohio Melarikan Diri
Begini Cara Copot Ahok

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

39 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

41 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

43 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

44 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

46 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

58 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya