Buku Pelajaran Berbau SARA, Menteri Nuh Dilaporkan

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Jumat, 12 September 2014 17:20 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Surakarta - Lembaga Bantuan Hukum Mega Bintang, Surakarta, Jawa Tengah, mengadukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Lembaga itu menuding Menteri Nuh mengeluarkan buku pelajaran yang berisi pelecehan terhadap keturunan Arab.

“Saya kuasa hukum warga Surakarta bernama Muhsin Al-Jufri yang merasa dilecehkan oleh isi buku pelajaran itu,” ujar pengacara LBH Mega Bintang, Arief Sahudi, Jumat, 12 September 2014.

Buku yang dipermasalahkan itu adalah buku pelajaran bahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas IX. Buku yang masuk kategori Buku Sekolah Elektronik (BSE) tersebut diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional pada 2008. "Hingga saat ini, buku tersebut masih beredar di sekolah-sekolah," tuturnya.

Dia mempermasalahkan kutipan novel yang menjadi contoh bacaan dalam uji kompetensi yang berada di halaman 110. Bacaan itu menceritakan seseorang bernama Midun yang merasa tertipu oleh lintah darat Syekh Abdullah. "Dalam kutipan tersebut jelas tertulis bahwa Syekh Abdullah merupakan orang yang memiliki ras Arab," katanya.

Pada buku itu tertulis kutipan novel: “Terperanjat sungguh Midun mendengar perkataan Syekh Abdullah itu. Ia tahu uang yang dipinjamnya, cuma f250, tiba-tiba sekarang jadi f500. Maka, ia pun berkata dengan cemasnya, katanya, 'Berapa Tuan? f500? Mengapa jadi f500, padahal saya terima uang dari Tuan cuma f250?' 'Ya, f500!' ujar Syekh Abdullah pula. 'Midun mesti bayar f500 sekarang, sebab sekian ditulis dalam surat utang.' Muka Midun jadi merah menahan marah, karena ia maklum, bahwa ia sudah tertipu. Amat sakit hatinya kepada orang Arab itu. Ia tidak dapat lagi menahan hati, karena sangat panas hatinya. Ketakutannya hilang, kehormatannya kepada orang Arab lenyap sama sekali.”

Dia menyesalkan tulisan seperti itu diberikan di dunia pendidikan. Dia khawatir tulisan itu akan menciptakan stigma buruk terhadap warga ras Arab yang tertanam dalam pikiran siswa.

Pihaknya hanya mempersoalkan penggalan cerita yang dipilih untuk menjadi bahan bacaan dalam buku pelajaran itu. "Kalau untuk bacaan siswa, seharusnya dipilih penggalan cerita yang bersifat mendidik," ujarnya.

Dalam somasi yang dikirim, dia meminta Menteri Nuh segera menarik dan merevisi buku tersebut. Selain itu, dia juga meminta agar Menteri Nuh meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat.

AHMAD RAFIQ




Berita Terpopuler:
Golkar Cium Kejanggalan di Balik Mundurnya Ahok
Kepala Daerah Pendukung Prabowo Membelot
5 Juta Username dan Password Gmail Bocor
Ini Nama Politikus Pro Prabowo Peserta Seleksi BPK

Berita terkait

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

22 jam lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menkumham Beri Remisi Lebaran 159.557 Narapidana, Bagaimana Aturan dan Siapa yang Berhak Mendapatkannya?

21 hari lalu

Menkumham Beri Remisi Lebaran 159.557 Narapidana, Bagaimana Aturan dan Siapa yang Berhak Mendapatkannya?

Menkumham berikan remisi khusus kepada 159.557 narapidana saat perayaan Idul Fitri 1445 H. Apa dasar hukum pemberian remisi ini?

Baca Selengkapnya

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

23 hari lalu

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

159.557 Narapidana Dapat Remisi Khusus Idulfitri 1445 H, Negara Disebut Menghemat Uang Makan Rp 81,2 Miliar

23 hari lalu

159.557 Narapidana Dapat Remisi Khusus Idulfitri 1445 H, Negara Disebut Menghemat Uang Makan Rp 81,2 Miliar

Yasonna Laoly mengatakan remisi dan PMP merupakan wujud nyata dari sikap negara sebagai penghargaan kepada napi yang berkelakuan baik.

Baca Selengkapnya

Sengketa Kekayaan Intelektual 1.668 Kerat Gelas Berakhir Damai

25 hari lalu

Sengketa Kekayaan Intelektual 1.668 Kerat Gelas Berakhir Damai

Perusahaan terlapor menyerahkan alat cetak kerat gelas kepada perusahaan pelapor dan berjanji tidak akan mencetak dan menjual kerat gelas lagi.

Baca Selengkapnya

KPK Segera Keluarkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Ini Kilas Kasus Suap yang Seret Eks Wamenkumham

26 hari lalu

KPK Segera Keluarkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Ini Kilas Kasus Suap yang Seret Eks Wamenkumham

KPK segera terbitkan Sprindik baru Eddy Hiariej. Ini kilas balik dugaan kasus suap eks Wamenkumham dan saksi ahli tim Prabowo-Gibran di MK.

Baca Selengkapnya

Yassonna Laoly Rombak Jabatan di Kemenkumham: Reynhard Silitonga Jadi Irjen, Posisi Dirjen PAS Kosong

27 hari lalu

Yassonna Laoly Rombak Jabatan di Kemenkumham: Reynhard Silitonga Jadi Irjen, Posisi Dirjen PAS Kosong

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly melantik 18 pejabat hasil perombakan di Kemenkumham hari ini

Baca Selengkapnya

Sudah Gelar Perkara, KPK Segera Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

27 hari lalu

Sudah Gelar Perkara, KPK Segera Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK segera menerbitkan surat perintah penyidikan atau sprindik baru terhadap bekas wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya