TEMPO Interaktif, Solo:Pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Solo, Jawa Tengah mendesak agar kesepakatan ‘ishlah’ antara kubu Hamzah Haz dan Suryadarma Ali tidak menghentikan persiapan pelaksanan muktamar dipercepat pada tahun ini. Ketua PPP Kota Solo, Hasan Mulachela menyatakan siap menjadi tuan rumah pelaksanaan muktamar. "Siapa pun kubu yang melaksanakan, asal dilaksanakan pada tahun ini Solo bersedia menjadi tuan rumah," ujarnya Jum'at (6/5). Menurut Hasan, keputusan Hamzah membatalkan keputusan pemberhentian sekitar 40 pengurus di 25 kabupaten/kota pada Selasa (3/5) malam lalu, seharusnya tidak menghentikan persiapan pelaksanaan muktamar yang dilakukan oleh kubu Suryadarma. Menurut dia, tidak benar bila muktamar dilakukan pada tahun ini akan melanggar AD/ART partai seperti yang selama ini dijadikan alasan kubu Hamzah. "Separuh lebih cabang dan wilayah menghendaki muktamar pada tahun ini, sudah cukup alasan bagi DPP pro perubahan untuk menggelar muktamar," kata Hasan. Ia juga menampik alasan bahwa untuk melaksanakan muktamar membutuhkan waktu lama. Secara teknis, Hasan menyatakan PPP Solo siap untuk menjadi panitia dan tuan rumah muktamar. Menurut dia, muktamar dipercepat tidak akan membutuhkan biaya terlalu tinggi karena hal itu merupakan kehendak dari cabang dan wilayah. "Saya yakin, cabang-cabang bersedia datang sendiri tanpa meminta uang saku sehingga panitia hanya tinggal menyediakan akomodasi saja," tukasnya.Keinginan Solo menjadi tuan rumah muktamar kali ini menurut Hasan karena PPP Solo ingin mengembalikan kejayaan partai berlambang Ka'bah tersebut. Partai ini pernah menjadi ‘penguasa’ di parlemen lokal pada tahun pemilu 1997. Tetapi semenjak partai ini dipimpin Hamzah Haz, justru hanya menyisakan satu kursi di DPRD Solo. Imron Rosyid