Dewan Kediri Setuju Pilkada Dikembalikan ke DPRD

Reporter

Senin, 8 September 2014 17:16 WIB

Eddy Rumpoko mendapatkan ucapan selamat dari warga seusai sidang Paripurna dan Pelantikan Wali Kota dan Wakil Walikota Batu di depan Balaikota Batu, Jawa Timur, Rabu (26/12). TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Kediri - Di tengah gencarnya penolakan keinginan Dewan Perwakilan Rakyat untuk mengembalikan pemilihan kepala daerah ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, wakil rakyat di Kota Kediri, Jawa Timur, justru mendukung hal tersebut. Alasannya, pemilihan langsung yang memakan biaya besar akan membuat kepala daerah bertindak korup saat menjabat.

Yudi Ayubkhan, anggota DPRD dari Partai Demokrat, menyatakan realitas pemilihan kepala daerah yang terjadi di Kota Kediri menunjukkan tingkat praktek politik uang yang tinggi. Bahkan, jumlah uang yang beredar di masyarakat, terutama menjelang pemilihan, sudah tak terhitung lagi. "Namanya pesta rakyat, rakyatlah yang berpesta (uang)," katanya kepada Tempo, Senin, 8 September 2014. (Baca: UU Pilkada Sah, Koalisi Prabowo Borong 31 Gubernur)

Bahkan, sikap materialistis masyarakat, menurut Yudi, semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jika sebelumnya mereka masih melihat figur calon yang muncul, meski tetap mempertimbangkan faktor uang yang dibagikan, saat ini masyarakatnya disebutnya benar-benar buta. Masyarakat benar-benar hanya melihat uangnya saja tanpa mendengar visi misi calon sama sekali.

Hal itu dirasakan Yudi yang telah mengikuti tiga kali proses pemilu sebagai anggota Dewan di Kota Kediri. Dia mengaku membutuhkan biaya besar untuk membiayai pemilihannya. Intensitas ini semakin meningkat saat berlangsungnya pemilihan wali kota yang dengan terang-terangan membagi-bagikan uang.

Sikap yang sama disampaikan pejabat sementara Ketua DPRD Kota Kediri dari Partai Amanat Nasional, Kolifi Yunon. Dia mengecam pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menuding pemilihan kepala daerah melalui parlemen akan membuat anggota Dewan makin kaya. "Sudahlah, enggak usah saling tuding begitu, kayak birokrasi sudah bersih saja," katanya. (Baca juga: Nasdem Sebut RUU Pilkada Sarat Kelemahan)

Yunon, yang juga menjabat Ketua DPD PAN Kota Kediri, setuju jika proses pemilihan kepala daerah dikembalikan seperti dulu. Sebab, kemampuan masyarakat untuk berpolitik dinilai masih rendah.

HARI TRI WASONO

Terpopuler
PDIP-Jokowi Tak Berkutik di Depan Koalisi Prabowo
Pengacara Jokowi Kritik Tim Transisi
Identitas Jack the Ripper Akhirnya Terungkap
Kalla: Wajar SBY Kritik Tim Transisi








Advertising
Advertising

Berita terkait

Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya

4 hari lalu

Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya

Menurut Partai Buruh, parpol yang meraih suara di Pemilu Anggota DPRD 2024 seharusnya berhak mengusulkan paslon pada Pilkada.

Baca Selengkapnya

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

7 hari lalu

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan mengenai caleg terpilih Pemilu 2024 yang ingin ikut Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

8 hari lalu

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

KPU menjelaskan mengenai ketentuan anggota dewan yang ingin ikut pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

15 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

19 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

22 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

50 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

57 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

18 Maret 2024

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

13 Maret 2024

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya