Tiga Penyebab Menteri Korupsi Versi Jusuf Kalla

Reporter

Sabtu, 6 September 2014 16:52 WIB

Jusuf Kalla didampingii Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menjawab pertanyaan wartawan usai mengklarifikasi harta kekayaan di Gedung KPK, Jakarta, 26 Juni 2014. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik sebagai tersangka dugaan korupsi pengadaan proyek Kementerian Energi 2011-2013 pada 3 September 2014 lalu. (Baca: Jero Wacik Dongkrak Citra Pakai Uang Korupsi)

Menurut wakil presiden terpilih Jusuf Kalla, gaji menteri yang kecil dapat menjadi salah satu faktor Jero melakukan tindakan tersebut. "Gaji menteri Rp 19 juta (sebulan). Sudah sepuluh tahun mau dinaikkan, sampai sekarang belum juga," kata Kalla di kediamannya di Jalan Brawijaya, Jakarta, Jumat, 5 September 2014.

Gaji tersebut memang tergolong rendah bila dibandingkan dengan pejabat publik lain, seperti anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang digaji Rp 70 juta, juga direktur utama badan usaha milik negara yang nominalnya sepuluh kali gaji presiden. Menteri dan presiden merupakan pejabat dengan nominal gaji terendah. "Belum lagi fasilitas penunjangnya," kata JK. (Baca juga; Jero, Menteri Ketiga SBY yang Terjerat Korupsi)

Menurut dia, sebagian besar pejabat negara lainnya, seperti hakim, telah mendapatkan kenaikan gaji. Pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, JK mengatakan, ada rencana untuk menaikkan gaji menteri yang sebenarnya sudah tinggal ditandatangani. Namun ia tak mengerti mengapa belum juga direalisasikan.

Pada pemerintahan yang baru di bawah pimpinan presiden terpilih Joko Widodo dan dirinya, ia tak memastikan kenaikan gaji menteri. "Akan melihat perkembangan pada masa tersebut. Kami realistis jugalah, bukan ingin menaikkan, tapi menteri kegiatannya juga banyak, kalau gajinya segitu, ya, bagaimana?" kata JK.

Dia mengatakan korupsi yang melanda menteri-menteri sekarang ini terjadi karena tiga faktor. Selain, pertama, gaji yang kecil, ada juga, kedua, perilaku gaya hidup yang cenderung mewah dan berfoya-foya. Adapun ketiga, lemahnya sistem pengawasan aliran dana dari pemerintah. (Baca: Nikmati Duit Korupsi, KPK Uber Istri dan Anak Jero)

URSULA FLORENE SONIA







Baca juga:
Pria Ini Rela Membayar Rp 900 Juta untuk Ciuman
Ridwan Kamil Kantongi Identitas Pemilik Akun
Labfor Polri Tak Temukan Tangki KM Paus Bocor
Perombakan PNS di DKI Masuk Rekor MURI




Advertising
Advertising

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

12 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

15 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

17 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

20 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

21 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

23 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

23 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya