Pengamat: Risma Salah Satu Anak Emas PDIP  

Reporter

Sabtu, 6 September 2014 15:34 WIB

Dari kiri: Wakil Walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Megawati Soekarno Putri, dan Gubernur DKI, Joko Widodo, saat konferensi pers di Gedung VIP Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, (1/3). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga, Haryadi menilai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini merupakan salah satu kepala daerah yang menjadi simbol kesuksesan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Karena itu, kecil kemungkinan partai banteng akan meninggalkan Risma dalam pemilihan kepala daerah Surabaya pada 2015. "Risma salah seorang anak emas PDIP," kata Haryadi, Sabtu, 6 September 2014.

Sebelumnya, Wakil Ketua PDIP Jawa Timur Bambang Dwi Hartono mengisyaratkan bahwa partainya kemungkinan besar tidak akan mengusung Risma untuk berkompetisi pada pemilihan Wali Kota Surabaya tahun depan. Bekas wakil Risma itu beralasan, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu sulit diajak berkoordinasi dengan PDIP.

Risma, ujar Bambang, lebih suka potong kompas berkomunikasi dengan Dewan Pimpinan Pusat PDIP ketimbang dengan pengurus lokal, sehingga mekanisme koordinasi tidak berjalan. Bambang juga mengkritik mantan bosnya yang dia anggap lebih senang pencitraan ketimbang bekerja nyata. "Apakah ada yang istimewa dalam kepemimpinan dia selama empat tahun ini," tutur Bambang. (Baca berita sebelumnya: Kecewa, PDIP Malas Sokong Risma Maju Lagi)

Menurut Haryadi, pernyataan Bambang tidak dapat dianggap sebagai sikap resmi PDIP. Reaksi penolakan terhadap Risma seperti yang diungkapkan Bambang, kata Haryadi, tak lebih dari sikap segelintir individu kader dan pengurus PDIP. Adapun sikap partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut di tingkat cabang, daerah, dan pusat sejauh ini amat mendukung Risma. "Harus dibedakan antara sikap individu kader atau individu pengurus dengan sikap partai secara kelembagaan," ujar Haryadi.

Ketua PDIP Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana menuturkan belum ada pemikiran untuk meninggalkan Risma. Bahkan, saat dipanggil menghadap Ketua Umum Megawati beberapa waktu lalu, dirinya mengatakan siap mengawal Risma hingga ke pemilihan Wali Kota Surabaya periode berikutnya. "Saya katakan ke Ketua Umum waktu dipanggil, saya siap mengawal Bu Risma sampai enam tahun," ujar Wisnu, yang juga Wakil Wali Kota Surabaya.

Terkait dengan pernyataan Bambang yang menolak mengusung Risma, Wisnu menyebutnya sebagai wewenang Bambang selaku pengurus PDIP di tingkat Jawa Timur. Namun Wisnu tak memungkiri bahwa sebagian besar internal PDIP masih menerima Risma. "Toh, sebagain besar internal partai menerima Risma. (Soal penolakan Bambang), itu haknya, sah-sah saja." (Baca juga: Pengamat: Risma Layak Jadi Menteri Jokowi)

KUKUH S. WIBOWO


Terpopuler
SBY Tegur Tim Transisi Jokowi-JK
SBY: Saya dan Jokowi Tak Saling Menyalahkan
SBY Minta Jokowi Buka-bukaan Soal Tim Transisi
5.000 Bendera GAM Dipesan di Pekalongan
Kurikulum 2013 Ditolak, Menteri Nuh Malah Bangga
Mercy AKBP Idha Ternyata dari Bandar Narkoba




Berita terkait

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

5 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

6 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

12 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

12 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

13 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

16 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

16 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

18 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

18 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

19 hari lalu

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.

Baca Selengkapnya