TEMPO.CO, Denpasar - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Provinsi Bali I Made Mudarta terkejut dengan ditetapkannya Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik sebagai tersangka oleh KPK. "Kami tidak percaya," kata Mudarta, Rabu, 3 September 2014. (Baca: Abraham Sebut Jero Wacik Serakah)
Bagi Mudarta, Jero merupakan sosok yang jujur, lurus, dan sederhana. Dia berujar, jangankan hidup bermewah-mewah, rumah Wacik yang ada di Desa Batur, Kintamani, Bangli, adalah warisan dari kakeknya. (Baca: Wanita di Rumah Jero Sebut KPK Pakai Ilmu Hitam)
"Sepengetahuan kami, rumah tinggal pribadi berupa vila saja dia belum punya. Di Kintamani, dia punya rumah tua warisan. Rumah itu dibangun tahun 1960-an, tetap tidak ada perubahan," tuturnya. (Baca: Jero, Menteri Ketiga SBY yang Terjerat Korupsi)
Saat berkunjung ke Bali, Mudarta mengatakan Jero lebih sering menginap di Hotel Patrajasa milik BUMN. "Mungkin untuk tidak menghabiskan anggaran yang banyak karena dapat diskon." (Baca: SBY Kaget Dengar Jero Wacik Jadi Tersangka)
Mudarta justru menuding KPK sengaja mengincar kader Demokrat. Buktinya, banyak kader partai berlogo bintang Mercy itu yang terjerat kasus korupsi. Dia menilai banyak kader partai lain yang berulang kali diperiksa dalam beberapa kasus korupsi, tapi hingga saat ini masih bebas berkeliaran. "Kami harap KPK tidak tebang pilih, tidak peduli kader partai apa," ujarnya. (Baca: 7 Elite Demokrat Ini Tersandung Kasus Korupsi)