TEMPO.CO, Padang - Ikatan Pemuda dan Pelajar Riau (IPPR) Sumatera Barat mengecam Gubernur Riau Annas Maamun yang tersangkut kasus dugaan tindak asusila. "Jangan lari. Terbuka saja kepada masyarakat," ujar Ketua Umum IPPR Sumatera Barat Ciproni, Rabu, 3 September 2014.
Ciproni mengatakan, jika dugaan ini benar, Annas harus mundur dari jabatannya. Sebab, tindakannya ini sangat memalukan. "Jika terbukti, harus mundur. Ini telah memalukan ranah Melayu Riau," tutur mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand), Padang, ini. (Baca juga: Dituduh Melecehkan, Gubernur Riau Menghilang)
Kasus ini membuat geram mahasiswa asal Riau yang tinggal di Padang. Menurut Ciproni, sejumlah mahasiswa akan mengadakan aksi di kantor Gubernur Riau. Menurut dia, jika Gubernur tidak kooperatif, mereka akan mengadakan aksi dalam waktu dekat bersama teman-teman di Riau.
Ciproni meminta pihak kepolisian menelusuri kasus ini. Jika terbukti, Gubernur harus dihukum sesuai dengan aturan yang ada. Dia pun terus memantau kasus tersebut dari Padang.
Defrizal, 23 tahun, mahasiswa asal Riau, meminta Gubernur Annas menunjukkan wibawanya sebagai pemimpin. "Tidak pengecut. Jika memang tidak melakukan itu, sampaikan ke publik," ujarnya.
Menurut Defrizal, jika tindakan itu terbukti, Annas harus mundur dari jabatannya sebagai Gubernur Riau. "Dan pihak kepolisian harus memproses kasus ini hingga tuntas," tutur mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang ini.
Sebelumnya, Annas membantah segala tuduhan pelecehan seksual yang dilayangkan anak mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah, Soemardhi Thaher. Juru bicara Annas, Yoserizal Zen, menyebut Annas mengaku tidak pernah melakukan tindak asusila terhadap anak Soemardhi.