Klimatologi: Kemarau di Jatim Masih Normal

Reporter

Rabu, 3 September 2014 06:32 WIB

TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Stasiun Klimatologi Karangploso, Malang, memprediksi kekeringan yang terjadi di Jawa Timur tidak akan berlangsung lama. Berdasarkan Indeks Presipitasi Terstandarisasi (tingkat curah hujan yang turun) tiga bulanan, wilayah Jawa Timur baru mengalami musim kemarau di awal Agustus. (Baca: BPBD Kabupaten Malang Antisipasi Rawan Bencana)

"Akhir Juli itu masih ada hujan. Jadi, praktis baru masuk kemarau awal Agustus," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Karangploso, Malang, Rahmatullah Aji, saat dihubungi Tempo, Selasa, 2 September 2014.

Oleh karena itu, ancaman kekeringan diperkirakan lebih banyak terjadi di wilayah-wilayah kering seperti Situbondo, Madura, dan Banyuwangi wilayah tenggara. Meski demikian, awan dan uap air masih terbentuk. Artinya, musim kemarau masih dalam batas normal dan hujan masih memungkinan terjadi secara sporadis.

Diakui Rahmatullah, musim hujan kemungkinan mengalami kemunduran. Apalagi akhir musim hujan tahun ini juga mundur dari Mei-Juni menjadi akhir Juli sehingga awal musim hujan berikutnya yang biasanya terjadi sekitar Oktober-November bisa juga mundur. Namun, Rahmatullah memperkirakan kemundurannya tidak terlalu panjang. "Paling mundurnya hanya 1-13 harian," ujarnya.

Bahkan, bisa dikatakan musim hujan tahun ini berlangsung lebih panjang daripada musim kemarau. Potensi El-Nino juga tidak terlalu berpengaruh di Jawa Timur lantaran intensitasnya yang tergolong lemah sehingga ancaman kekeringan masih dalam batas normal. (Baca: El Nino, Impor Beras Dicicil Sejak Tahun Ini)

AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita terkait

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

10 hari lalu

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

12 hari lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

15 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

17 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

18 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

18 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

19 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

26 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

30 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

30 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya